Kenaikan Harga BBM Masih Wacana

Megawati Bantah Berubah Sikap

Sebelum mengambil sikap, kami terus berdiskusi. Kami terus menghitung, kalkulasi. Tapi realitanya, kalau tidak menaikkan harga BBM, bagiamana

Editor: Halmien
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Pasangan capres dan cawapres dari poros PDIP, Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) didampingi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (kiri) pada acara Rakernas II Partai Nasdem di Ancol, Jakarta Utara, Selasa (27/5/2014). 

JAKARTA, BPOST - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berubah drastis. Tahun lalu, presiden kelima Indonesia ini getol menolak niat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).

Sekarang ia berbalik sikap. Mega menyatakan mendukung rencana pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) menaikkan harga BBM dengan alasan defisit anggaran sudah membahayakan keuangan negara.

“Sebelum mengambil sikap, kami terus berdiskusi. Kami terus menghitung, kalkulasi. Tapi realitanya, kalau tidak menaikkan harga BBM, bagiamana? Realitanya, belanja APBN defisit. Hal-hal seperti ini yang harus diketahui,” ujar dia di Jakarta, Jumat (29/8).

Mega mengatakan saat ini pembeli BBM harus mengantre di SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum). Apalagi BBM bersubsidi dibatasi. “Rakyat jadi kacau. Sebagai pemerintah yang akan datang, Pak Jokowi sudah bertemu presiden. Fakta telah terjadi defisit APBN. Ini yang harus diketahui, bagaimana mencari pemasukannya, bagaimana?” kata dia.

Selengkapnya baca Banjarmasin Post edisi cetak Sabtu (30/8/2014) atau klik http://epaper.banjarmasinpost.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved