Luapkan Isi Hati Melalui Graffiti
Komunitas graffiti biasanya menyalurkan luapan emosinya dengan menggunakan cat seprot ke dinding.
Penulis: Syaiful Anwar | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID - Komunitas graffiti biasanya menyalurkan luapan emosinya dengan menggunakan cat seprot ke dinding. Sewaktu Israel menyerang Palestina, Jefry bersama rekan-rekannya yang merupakan anggota komunitas graffiti menggambar dengan menggunakan semprot, seorang ibu dan dua anaknya sedang menangis akibat rumahnya kena serang roket dari zionis Israel.
"Biasanya komunitas graffiti menumpahkan kreativitas sesuai dengan suasana hati, perasaan kecewa, sedih atau gembira maupun jatuh cinta. Sewaktu mendengar Palestina di bombardir roket Israel, hati kami tersentuh dan menumpahkan dengan menggambar suasana duka seorang ibu dan anak rumahnya hancur kena bom," papar Jefry, Jumat (7/11/2014).
Ditambahkannya, komunitas graffiti di Banjarmasin sudah banyak tempat yang digambar seperti di Kompleks Mulawarman, di dinding SMAN 7 Banjarmasin dan di kamar tempat tinggal rekannya.
"Biasanya kita minta izin sebelum menggambar dan tidak sembarang tempat. Lukisan yang dibuat pun sesuai dengan tema, berat dan ringannya" paparnya.
Menurut dia, ada kepuasan batin setelah selesai membikin graffiti. Biaya yang cukup banyak keluar bagi seorang berstatus masih mahasiswa sudah terbayar ketika karyanya dikagumi orang.
