Aparat Gerebek Wisma yang Diduga Tempat Mesum Muda-mudi

penggerebekan ini merupakan tindak lanjut dari insiden pelemparan Kantor Satpol PP di Alun-alun Kota Bandung, beberapa waktu lalu.

Editor: Halmien

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANDUNG - Gabungan personel kepolisian, TNI, dan Satpol PP, menggerebek "Wisma Banceuy 40A" di Jalan Banceuy, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (9/12/2014) dini hari. Kontrakan ini diduga menjadi lokasi prostitusi elite. Apakah cuma itu?

"Penggerebekan di sini memang sudah sering. Bukan soal (pelacuran) ini saja. Penggerebekan narkoba juga suka ada di 40 A," kata Ketua RW 07 Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung, Yadin Saefudin, Selasa.

"(Setelah penggerebekan), situasi agak sepi, tidak seperti sebelumnya," kata Faisol, warga setempat. Seperti Yadin, dia pun mengatakan penggerebekan narkoba selalu menyertai urusan "esek-esek" di wisma itu.

Sebelumnya, Kepala Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah Satpol PP Kota Bandung Teddy Wirakusumah, mengatakan penggerebekan ini merupakan tindak lanjut dari insiden pelemparan Kantor Satpol PP di Alun-alun Kota Bandung, beberapa waktu lalu.

Dalam insiden itu ditemukan sejumlah kerta berukuran kuarto bertuliskan kecaman untuk Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan informasi soal praktik "esek-esek" di Wisma Banceuy. "Ya, betul (tindak lanjut dari kejadian yang di Alun - alun)," ujar Teddy, Selasa.

Penggrebekan mendapati belasan pasangan muda-mudi di wisma tersebut yang diduga sedang berbuat mesum.

Ketua RW Tak Tahu

Yadin Saefudin, Ketua RW 07, Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur, Bandung, Jawa Barat, Yadin Saefudin, mengaku hanya tahu Wisma Banceuy adalah tempat kos. Dia mengaku tak tahu pekerjaan gadis-gadis berpenampilan seksi yang tinggal di tempat itu.

"Saya lebih senang dengan adanya (razia) begitu. Di mana pun daerah ingin aman. Jangan pula sampai kami dikira seolah melindungi. Saya mah enggak melindungi," ujar Yadin saat ditemui di dekat wisma itu, Selasa (9/12/2014).

Yadin juga mengaku tak tahu soal dugaan wisma itu merupakan lokasi prostitusi elite. "Itu (Wisma Banceuy 40 A) yang saya tahu kos-kosan saja," kata dia."Yang saya tahu mereka (cewek - cewek) itu ngekos di situ, kemudian ada lakinya. Gitu saja."

Soal pengawasan, Yadin mengaku hanya sesekali mendatangi Wisma Banceuy. "Soal kerjanya (penghuni kos) juga saya enggak tahu detail. Kan kerjaan warga sendiri juga belum tentu saya tahu semua," kilah Yadin.

Catatan buruk soal tempat ini yang dimiliki Yadin adalah saat salah satu penghuni wisma bertengkar dengan pasangannya. "Pernah ada ribut malam-malam jam 2-an, malam Jumat pada mabok. Tahunya lakinya itu siapa? Ternyata aparat. Saya tahu dia aparat dari penghuni kos, yang ceweknya. Tapi enggak tahu itu benar atau enggak."

Yadin mengaku mengusir pasangan yang bertengkar pada malam itu. Namun, dia mengaku tak punya hak melarang kesenangan orang, termasuk yang kos di wisma itu. "Kalau kesenangan orang, saya enggak pernah larang. Orang juga enggak punya hak, yang penting orangnya harus ngerti, jangan uring-uringan di jalan."

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved