Mantan Pemain Timnas Minta Komdis PSSI Konsisten
Pemain Timnas 1979-1989, Rully Nere, mengatakan Komdis PSSI tidak boleh mengubah hukuman yang telah ditetapkan
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Komisi Disiplin PSSI harus konsisten menerapkan hukuman yang telah dijatuhkan kepada para pemain, manager, pelatih dan ofisial PSS Sleman dan PSIS Semarang yang memainkan 'sepak bola gajah'.
Pemain Timnas 1979-1989, Rully Nere, mengatakan Komdis PSSI tidak boleh mengubah hukuman yang telah ditetapkan.
"Jadi tinggal di komisi disiplin. Saya katakan, kalau sudah mengeluarkan statement, bahwa (hukumannya) harus sekian-sekian, jangan diubah lagi. Gitu," kata Rully di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (20/12/2014).
Eks punggawa Persipura Jayapura itu mengungkapkan Komdis PSSI pernah meringankan hukuman terhadap pemain Persiwa Wamena Pieter Rumaropen.
Saat itu, Komdis PSSI menghukum Pieter seumur hidup karena memukul darah. Namun akhirnya diringankan menjadi satu tahun.
Kadang-kadang kan komisi disiplin seperti pemain Persiwa dihukum seumur hidup. Tapi diubah lagi. Saya kira Komdis harus konsekuen," kata Rully.
Sebelumnya, sepakbola Indonesia tercoreng setelah terkuaknya sepakbola gajah pada laga delapan besar Divisi Utama Liga Indonesia PSS Sleman melawan PSIS Semarang.
Pada pertandingan tersebut terjadi lima gol bunuh diri. Atas pertandingan memalukan tersebut, Komisi Disiplin PSSI telah menjatuhkan hukuman seumur hidup kepada kedua pelatih kesebelasan tak boleh berkecimpung dalam dunia sepak bola Rp 200 juta.
Selain itu, para ofisial tim, manager, dan para pemain juga dijatuhkan hukuman yang bervariasi sesuai tingkat kesalahan atau partisipasinya.