Ibu Ini Coba Jual Putranya untuk Biaya Pengobatan Putrinya
Meng nekat melakukan hal ini, karena anak perempuannya menderita leukemia. Putrinya itu kemungkinan besar akan meninggal dunia jika Meng dan suaminya
BANJARMASINPOST.CO.ID, BEIJING - Kemiskinan seringkali membuat seseorang kehilangan akal sehat. Ini yang terjadi terhadap seorang perempuan di Tiongkok yang berusaha menjual anak laki-lakinya, untuk mendapatkan biaya pengobatan kanker saudari kembarnya.
Sejumlah foto memperlihatkan ibu bernama Meng Xiangyan (29) itu berdiri di salah satu sudut jalan Kota Qingdao, Provinsi Shandong, Tiongkok, bersama putranya. Di dekat putranya, Meng membawa kertas bertuliskan niatnya menjual sang putra kepada penawar tertinggi.
Meng nekat melakukan hal ini, karena anak perempuannya menderita leukemia. Putrinya itu kemungkinan besar akan meninggal dunia jika Meng dan suaminya tak bisa mendapatkan cukup uang untuk membiayai perawatan medis sang putri.
Akhirnya, Meng dan suaminya memutuskan akan menjual putranya kepada penawar tertinggi, agar putranya memiliki kehidupan yang lebih baik dan nyawa putrinya bisa terselamatkan.
"Hingga setahun lalu, keluarga kami hidup bahagia. Saat itu kami berpikir sudah memiliki semuanya, kami memiliki anak kembar laki-laki dan perempuan yang lucu," ujar Meng.
"Namun semua berubah, ketiga putri saya didiagnosa menderita leukemia pada Agustus tahun lalu. Kami sudah menghabiskan tabungan dan meminjam uang kepada kawan serta kerabat untuk biaya pengobatan," tambah dia.
"Sayangnya semua belum cukup dan kini kami berharap bisa mengumpulkan cukup uang dengan menjual putra tercinta kami," lanjut Meng sambil menahan tangis.
Meng dan suaminya sudah menjual apartemen mereka dan semua perabotan di dalamnya untuk mengumpulkan uang. Kini keluarga itu tinggal di sebuah kamar kontrakan seluas 10 meter persegi, yang berada dekat dengan lokasi rumah sakit tempat putri mereka menjalani terapi.
Kisah serupa juga dialami seorang perempuan di Kota Fuzhou yang berusaha menjual putrinya yang berusia satu tahun, untuk membayar biaya pengobatan suaminya yang mencapai Rp 190 juta.
Suami Ni Qiong, nama perempuan itu, mengalami kecelakaan kerja dan membutuhkan pembedahan. Namun, majikan sang suami tak bertanggung jawab dan membiarkan pria itu di rumah sakit tanpa pembiayaan.