“Kalau Membeli, Mati Kami”

Tak hanya itu, Fauzan juga mengaku lesunya bisnis batubara berpengaruh pada jumlah klien yang ditanganinya

Editor: Halmien

BANJARMASIN, BPOST - Lesunya bisnis batubara sangat dirasakan oleh pengacara terkenal di Kalsel, Fauzan Saleh. Maklum saja, dia juga berbisnis di bidang itu bersama kawannya, di kawasan Jorong, Tanahlaut (Tala).

“Kontrak jangka pendek, senilai Rp 25 miliar. Sistem bagi hasil. Tetapi sekarang lagi lesu, rugi kalau diteruskan. Terpaksa karyawan banyak yang dirumahkan. Biaya operasionalnya tinggi, jadi lebih baik diistirahatkan dulu. Untungnya kami tidak membeli atau mengkredit alat berat, hanya menyewa. Kalau membeli, mati kami,” kata ucap dia di Banjarmasin, Selasa (20/1).

Tak hanya itu, Fauzan juga mengaku lesunya bisnis batubara berpengaruh pada jumlah klien yang ditanganinya. “Waktu (bisnis) batabara ramai, ramai juga orang yang perlu bantuan hukum. Sekarang semua lesu. Hanya perusahaan batubara dengan kontrak jangka panjang saja yang masih jalan,” tegasnya.

Salah satu perusahaan besar itu adalah PT Adaro Indonesia. Meski demikian, karena lesunya bisnis batubara membuat perusahaan itu melakukan beberapa tindakan agar bisa tetap eksis di bidang tersebut.

Selengkapnya baca Banjarmasin Post edisi cetak Rabu (21/1/2015) atau klik http://epaper.banjarmasinpost.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved