Tim Dokter Tolak Suntik Mati pada Anak yang Menderita Euthanasia

Seusai menjalani perawatan, anak tersebut tidak lagi bisa hidup secara normal, bernapaspun harus dibantu dengan alat.

Editor: Halmien

BANJARMASINPOST.CO.ID, TIONGKOK - Suami istri di provinsi Anhui Tiongkok meminta agar anaknya yang menderita kerusakan otak dihilangkan nyawanya, Senin (26/1/2015).

Dilansir Shanghaiist, kedua orangtuanya sengaja meminta dokter untuk menghilangkan nyawa anaknya atau di dunia kedokteran dikenal dengan istilah euthanasia. Sebabnya, karena tidak tahan melihat kondisi anaknya yang tersiksa dengan penyakit yang diderita.

Anak tersebut menderita kerusakan otak setelah mengalami kecelakaan. Seusai menjalani perawatan, anak tersebut tidak lagi bisa hidup secara normal, bernapaspun harus dibantu dengan alat.

Karenanya, kedua orangtuanya memutuskan "membunuhnya" dengan meminta bantuan dokter untuk melakukan suntik mati. Namun, permintaannya ditolak oleh tim dokter, karena perbuatan itu diangap ilegal.

"Dia menderita hypoxia sehingga detak jantungnya berhenti dan bernapas hanya delapan menit sekali, orangtuanya meminta kami menyuntik mati, tapi kami tolak karena dia masih bernyawa dan masih mempunyai harapan, sepanjang ia masih hidup, kita harus menghormatinya," ujar Jin Danqun dokter di rumah sakit Anhui.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved