Perlu 70 Tahun Benahi Drainase

Banyak kalangan, termasuk konsultan asing menilai kondisi itu dikarenakan tidak terpadunya jaringan drainase yang ada

Penulis: Restudia | Editor: Didik Triomarsidi

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Ada pernyataan menggelitik yang diucapkan Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Drainase (SDAD) Banjarmasin, Muryanta saat menyinggung kondisi perdrainasean. Bertahun-tahun, drainase Banjarmasin menjadi salah satu penyebab meluasnya genangan air saat musim penghujan.

Banyak kalangan, termasuk konsultan asing menilai kondisi itu dikarenakan tidak terpadunya jaringan drainase yang ada. Selain itu juga kurangnya pengawasan dan pengelolaan serta sikap kurang peduli dari masyarakat.

Kepada BPost, Muryanta mengaku dinasnya terus berupaya mewujudkan adanya drainase yang lancar di kota ini. Namun, untuk mewujudkan hingga tahap ideal, dia mengatakan memerlukan waktu yang sangat lama. Paling cepat diperkirakan selama 70 tahun, bahkan bisa mencapai 100 tahun.

“Saat ini baru 30 persen wilayah yang memiliki drainase. Kami terus melakukan pembenahan tetapi tentu dengan skala prioritas. Mana yang memerlukan penanganan segera, langsung dibenahi,” ucap Muryanta, kemarin.

Memang Dinas SDAD Banjarmasin sudah berupaya melakukan pembenahan, tetapi tragisnya ada drainase yang baru diperbaiki terkesan kurang terawat bahkan rusak. Itu terlihat di kawasan Sultan Adam. Berdasar pantauan, air yang mengalir tidak lancar di drainase itu sangat keruh bahkan ketinggiannya hampir mencapai beton penutup.

Menurut warga kompleks Mahligai, Eci, jika hujan turun, genangan di jalan pun masih terjadi bahkan berpindah lokasi. Jika sebelumnya dari arah Pasar Lama menuju ke Sungai Jingah, tepatnya di depan STIH Sultan Adam, genangan bergeser ke kawasan depan pom bensin.

Pembenahan drainase memang dilakukan sebagian ruas Jalan Sultan Adam menuju ke Pasar Lama. Yakni dari simpang empat STIH sampai jembatan mesjid. Anggaran perbaikan sebesar Rp 549.709.000.

Kondisi serupa terlihat di Jalan Perintis Kemerdekaan. Drainase di sebelah kanan menuju Jalan Belitung masih baru. Namun, penutup drainasenya yang terbuat dari beton banyak yang sudah rusak, hingga ditutupi kayu. “Itu karena betonnya hancur. Ada truk yang parkir di atasnya,” ujar Muryanta.

Selengkapnya baca Banjarmasin post edisi cetak Rabu (25/2/2015) atau klik http://epaper.banjarmasinpost.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved