Operasi Kembar Siam Tunggu 10 Bulan Lagi
diperkirakan baru bisa menjalani operasi pemisahan pada usia 10 bulan hingga setahun. Itupun dalam kondisi kesehatan yang stabil
BANJARMASIN, BPOST - Pasangan suami istri Zubaidi-Raihana harus lebih bersabar. Anak kedua mereka yang lahir dalam kondisi kembar siam diperkirakan baru bisa menjalani operasi pemisahan pada usia 10 bulan hingga setahun. Itupun dalam kondisi kesehatan yang stabil dan berat badan mencapai 10 kilogram.
Selama menunggu bertambahnya usia, kedua bayi terus mendapat perawatan di RSUD Ulin, Banjarmasin. Kondisi mereka akan terus dipantau oleh tim penanganan ‘lokal’ yang dipimpin dokter spesialis anak, H Ari Yunanto dan tim pelayanan kembar siam terpadu RS dr Soetomo, Surabaya, Jatim yang dipimpin Agus Hariyanto.
Rabu (25/2), kedua tim itu melakukan rapat koordinasi secara tertutup di RSUD Ulin. Ikut dalam pertemuan yang membahas kondisi dan penanganan bayi kembar siam asal Baritokuala (Batola) itu adalah Direktur RSUD Ulin, Hj Suciyati.
Saat ditemui, Agus mengatakan yang terpenting saat ini adalah melakukan upaya maksimal untuk menjaga agar kedua bayi yang dempet di bagian dada dan perut itu selalu dalam kondisi stabil.
“Pada prinsipnya kembar siam itu bisa bertahan dan harapan kami demikian. Yang kami bisa lakukan saat ini bersama tim dari RSUD Ulin adalah menjaga stabilitas bayi dari ancaman infeksi dan lainnya,” kata dia.
Selengkapnya baca Banjarmasin Post edisi cetak Kamis (26/2/2015) atau klik http://epaper.banjarmasinpost.co.id