Ditemukan Hormon Agar Tetap Sehat Tanpa Perlu Olahraga

PARA ilmuwan di Amerika Serikat mengklaim telah menemukan hormon yang memberikan manfaat yang sama seperti latihan tanpa berkeringat.

Editor: Yamani Ramlan
Dailymail
ilustrasi 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Anda sering berolahraga? Olahraga dilakukan agar kita selalu merasa sehat dan segar bugar. Tapi, mulai saat ini, siapa pun yang enggan berolahraga masih bisa sehat. Tak percaya?

Seperti dilansir Dailymail, Kamis (5/3/2015), para ilmuwan di Amerika Serikat mengklaim telah menemukan hormon yang memberikan manfaat yang sama seperti latihan tanpa berkeringat. Sehingga memungkinkan orang untuk menurunkan berat badan dan mengatur gula darah mereka.

Hormon yang dijuluki Mots-c itu dilaporkan telah terbukti bekerja pada tikus. Sedang uji klinis pada manusia bisa dimulai dalam waktu tiga tahun ke depan.

Mots-c, molekul yang bertindak sebagai sinyal bagi tubuh, ditemukan oleh para ilmuwan di University of Southern California.

Mots-c bekerja dengan meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga tubuh lebih efektif memproses gula glukosa.

Insulin adalah hormon yang mengubah gula dari makanan ke dalam aliran darah. Resistensi terhadap insulin dapat dipicu oleh pola makan yang buruk dan dapat menyebabkan diabetes tipe 2.

Hormon ini terutama menargetkan jaringan otot, untuk mengembalikan sensitivitas insulin, menangkal diet-induced dan resistensi insulin.

"Ini merupakan kemajuan besar dalam identifikasi pengobatan baru untuk penyakit yang berkaitan dengan usia seperti diabetes," kata Pinchas Cohen, seorang peneliti di University of Southern California.

Untuk menguji efek dari Mots-c, tim telah menyuntikkan hormon itu ke dalam tikus, yang telah diberi diet tinggi lemak yang biasanya menyebabkan mereka untuk tumbuh obesitas dan mengembangkan resistensi terhadap insulin.

"Penemuan ini menyoroti baru pada mitokondria dan posisi mereka meregulator aktif metabolisme," kata Changhan Lee, Asisten Profesor di USC Davis dan penulis utama studi tersebut.

Mots-c adalah hormon unik yang dikodekan dalam DNA mitokondria, sebagai 'pembangkit' sel yang mengubah makanan menjadi energi.

Sementara ini, semua percobaan pada Mots-c baru telah dilakukan pada tikus laboratorium. Namun para ahli mengklaim, mekanisme molekuler yang membuatnya bekerja pada tikus ada di semua mamalia, termasuk manusia.

“Kekayaan intelektual Mots-c telah dilisensikan ke perusahaan bioteknologi, dan akan diuji klinis pada manusia dalam tiga tahun ke depan,” kata para peneliti.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved