Pemerkosa Mahasiswi Dijemput dari Penjara dan Dikeroyok Sampai Mati

Menurut laporan media setempat, dia meninggal saat diseret sepanjang enam kilometer melalui jalan-jalan di kota tersebut.

Editor: Yamani Ramlan
Dailymail
Tersangka pemerkosa saat dihakimi massa. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Aksi main hakim sendiri dilakukan warga di Kota Dimapur, India. Pelaku penculik dan pemerkosa mahasiswi yang telah ditahan polisi, dijemput paksa dan ditelanjangi serta diseret sepanjang enam kilometer, terus dipukuli sampai mati.

Seperti dirilis Dailymail, Kamis (5/2/2015) malam, masa yang berjumlah ratusan telah menjemput paksa tersangka pemerkosa seorang mahasiswi beberapa kali bulan lalu.

Menurut laporan media setempat, dia meninggal saat diseret sepanjang enam kilometer melalui jalan-jalan di kota tersebut. Saat diseret, massa memukuli dan melemparinya dengan batu.

Diduga, prilaku main hakim sendiri saat tersangka masih dalam proses peradilan, muncul di tengah meningkatnya kemarahan atas tingginya tingkat kekerasan seksual di India..

Menurut The Indian Express, tersangka adalah seorang pedagang mobil bekas berusia 35 tahun. Dia diduga memperkosa seorang mahasiswa dari sebuah perguruan tinggi setempat pada 24 Februari 2015, dan tersangka ditangkap sehari kemudian.

"Aksi protes massa terhadap pemerkosaan diadakan di Dimapur pagi ini, setelah siswa dan orang-orang yang marah memaksa membawa tersangka dari dalam penjara dan membawamnya keluar,” tulis Kantor Berita Press Trust of India.

Saat menjemput paksa tersangka, massa merobohkan dua gerbang penjara sebelum menyeret pria itu ke menara jam di tengah kota.

Dikabarkan, massa juga membakar rumah-rumah dan toko-toko milik tersangka yang ada di kota tersebut.

Saat aksi massa terjadi , beberapa orang terluka ketika polisi menggunakan pentungan dan melepaskan tembakan. Beberapa petugas polisi juga terluka ketika massa membalasanya dengan melempari mereka menggunakan batu.

"Situasinya sangat tegang," kata inspektur polisi kota Meren Jamir kepada Hindustan Times. "Kami berusaha yang terbaik untuk memulihkan ketertiban."

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved