Semula Dibuang ke Kolong
WARGA Dusun Kiram Atas, Desa Kiram, Karangintan, Banjar itu biasa disapa Amang Udul. Dia memiliki dua batu segenggaman
BANJARMASINPOST.CO.ID - WARGA Dusun Kiram Atas, Desa Kiram, Karangintan, Banjar itu biasa disapa Amang Udul. Dia memiliki dua batu segenggaman tangan orang dewasa. Kedua batu itu menyemburatkan warna merah. Amang menegaskan batu miliknya berjenis Red Borneo yang saat ini sedang diburu banyak orang.
Karena banyak penggemarnya, Amang pun menjual kedua batu tersebut. Harganya, cukup mahal. Untuk batu seberat sekitar tiga ons, dia membanderol Rp 20 juta sementara yang seberat sekitar dua ons dijualnya Rp 18 juta. “Batu-batu ini saya temukan pada 2005 lalu,” ucap dia, kemarin.
Menurut Amang, pada tahun itu, Dusun Kiram Atas masih merupakan kawasan pertambangan batu mangan. Salah satunya, di bukit Turun Tanjung dan Merdaun. “Di sana, batu-batu ini saya temukan,” tegas Amang.
Dikatakan dia, batu-batu yang kini disebut Red Borneo itu dulunya tidak bernilai. Penambang dan perusahaan tambang, membuangnya karena lebih fokus mengambil batu unsur mangan berwarna hitam.
Karena itu pula, Amang hanya menyimpan batu temuannya itu di dalam karung lalu ‘dibuang’ di kolong rumah. Tidak pernah diurus. Karena kini Red Borneo menjadi incaran banyak orang, dia mengambilnya lagi untuk dijual.
“Batu ini kualitas super, bisa tembus cahaya jika disenter,” ucapnya.
Selengkapnya baca Banjarmasin Post edisi cetak Kamis (12/3/2015) atau klik http://epaper.banjarmasinpost.co.id