Wartawan yang Ramah Itu Berpulang

Saroso justru sempat absen karena dia aktif sebagai dosen Unlam dan merangkap sebagai koresponden Harian Kompas.

Penulis: Umi Sriwahyuni | Editor: Halmien
zoom-inlihat foto Wartawan yang Ramah Itu Berpulang
Ist
H Saroso Sandoro

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Di kalangan wartawan Kalimantan Selatan, khususnya Kota Banjarmasin, nama H Saroso Sundoro dikenal sebagai jurnalis senior. Itulah sebabnya rata-rata wartawan baru tidak mengenal sosok pria sederhana yang meninggal dunia, Kamis (2 /4/2015) ini.

Dia mengawali karir sebagai seorang jurnalis pada awal tahun 70-an dengan bergabung di Banjarmasin Post yang ketika itu masih belum terbit harian. Bahkan untuk edisi perdana Banjarmasin Post dia bersama pendiri koran ini HJ Djok Mentaya –kini almarhum—melakukan wawancara eksklusif dengan Wali Kota Banjarmasin H Riduan Iman.

Ketika Banjarmasin Post terbit harian, Saroso justru sempat absen karena dia aktif sebagai dosen Unlam dan merangkap sebagai koresponden Harian Kompas. Namun di akhir tahun 80-an hingga awal 90 –an dia kembali bergabung di harian ini.

Dan kembali mengundurkan diri pada pertengahan tahun 90 kemudian bergabung dengan sebuah tabloid lokal.

Pak Roso, begitu rekannya menyapa, mengabdikan dirinya di dunia kewartawanan hingga akhir hayatnya dengan bergabung di Borneo News.

“Dia seorang jurnalis tulen. Ramah, tutur katanya santun dan bersahaja namun gigih dalam melakukan liputan,” ujar Nurul , jurnalis di Banjarmasin ketika memengunjungi rumah duka, Kamis siang.

Saroso meninggal dunia pada usia sudah memasuki 70 tahun. “Bapak tidak sakit, hanya mengeluh sakit perut sebelum menghembuskan nafas terakhir,” ujar istrinya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved