Nyaris Ditabrak, Kapolsek Tembak Kepala Pencuri

"Mereka biasanya datang dari luar kampung kami, pakai mobil dan sangat lihai. Cepat sekali mencurinya, bahkan kadang kami tidak sadar, anjing kami

Editor: Didik Triomarsidi
banjarmasinpost.co.id/Shanghaiist
Ilustrasi 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MANADO - Warga Sulawesi Utara dalam beberapa waktu terakhir ini diresahkan oleh maraknya aksi pencurian anjing dengan menggunakan racun potasium (potas). Anjing-anjing yang menjadi korban itu dilumpuhkan dengan makanan yang dicampur dengan potas sebelum dicuri.

"Mereka biasanya datang dari luar kampung kami, pakai mobil dan sangat lihai. Cepat sekali mencurinya, bahkan kadang kami tidak sadar, anjing kami tiba-tiba sudah hilang," kata Stephen, warga Tateli, Minahasa, Rabu (8/4/2015).

Anjing-anjing yang dicuri tersebut kemudian dijual kembali untuk didagangkan dagingnya di pasar-pasar tradisional, atau kepada pemesan yang telah mengorder terlebih dahulu. Warga Sulawesi Utara memang dikenal gemar mengonsumsi daging anjing.

Pada Senin (6/4/2015) lalu, aparat Polsek Kawangkoan melumpuhkan mobil yang ditumpangi pelaku pencurian anjing di Desa Tondegesan, Minahasa. Satu dari pelaku JR warga Manado yang saat itu mengendarai mobil tertembak di bagian kepala.

Sementara dua pelaku lainnya OM (27) warga Manado dan RK (19) warga Tinoor juga diringkus. Dari tangan mereka, polisi mengamankan barang bukti berupa tujuh ekor anjing hasil curian yang sudah mati, racun potas, mobil yang digunakan, besi panjang, dan barang tajam.

Dalam jumpa pers yang digelar di Mapolda Sulut, Kepala Polres Minahasa AKBP Ronald Rumondor menjelaskan, penembakan terhadap tersangka yang dilakukan oleh Kepala Polsek Kawangkoan AKP Fenti Kawulur sudah sesuai dengan prosedur.

"Kami sudah minta maaf pada keluarga, tapi hal itu memang harus kami lakukan. Itu langkah terakhir yang dilakukan, yang sudah melalui tahap-tahap sesuai prosedur. Apalagi saat itu, Kapolsek sudah dalam keadaan terancam," kata Rumondor.

Dia juga memaparkan pada saat kejadian, Polsek Kawangkoan mendapat telepon dari warga yang curiga gelagat sebuah mobil yang lalu lalang di halaman rumah mereka saat tengah malam.

Mendapat laporan itu, Kapolsek Kawangkoan bersama tim langsung menuju ke lokasi kejadian. Mereka kemudian berpapasan dengan mobil yang digunakan para pelaku. Pada saat Kapolsek turun, mobil yang dikendarai JR langsung tancap gas dan nyaris menabrak Kapolsek dan anggota polisi lainnya.

Dua tembakan peringatan yang diarahkan ke ban mobil tidak digubris oleh pelaku. Kapolsek kemudian membidik ke arah kaca mobil dan membuat mobil berhenti. Belakangan diketahui JR tertembak di bagian kepala. Korban lalu dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

"Penembakan itu sudah sesuai prosedur. Apalagi pelaku mencoba melarikan diri dan nyaris menabrak polisi. Itu hanya bagian dari tugas untuk membasmi kejahatan. Pada prinsipnya, polisi tak akan mengeluarkan tembakan jika situasi tak memungkinkan," kata Kepala bidang Humas Polda Sulut AKBP Wilson Damanik.

Warga yang mendengar kejadian tersebut menyambut gembira, dan berharap polisi terus memburu para pelaku pencurian anjing. "Biar mereka kapok dan kami merasa tenang, anjing-anjing kami tidak lagi menjadi incaran para pelaku pencurian," sambut Stephen, salah satu warga.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved