Pemainnya Bisa Dihitung Pakai Jari

Selain jarang dimainkan, hampir tak ada pertunjukan musik tradisional yang menyertakan alat musik dari pelepah pohon aren tersebut.

Penulis: Hanani | Editor: Halmien

BANJARMASINPOST.CO.ID - Sejumlah anak dikumpulkan Sarbaini. Anak-anak Desa Barikin Kecamatan Haruyan Kabupaten Hulu Sungai Utara itu diajarinya memainkan alat musik kuriding. Itu karena merasa alat musik tradisional asli Kalimantan Selatan itu hampir punah.

Selain jarang dimainkan, hampir tak ada pertunjukan musik tradisional yang menyertakan alat musik dari pelepah pohon aren tersebut. Bahkan, pemainnya pun sudah langka hingga bisa dihitung pakai jari.

Agar tidak punah, Sarbaini pun mengajak sejumlah anak bermain di sanggarnya, Sanggar Seni Ading Bastari. Itu agar mereka mengenal kuriding dan bisa memainkannya.

Salah satu generasi penerusnya adalah sang anak yakni Lufi Andriani. Lufti sekarang berprofesi sebagai dosen di Banjarmasin. Dia juga aktif sebagai seniman.

Selengkapnya baca Banjarmasin Post edisi cetak Selasa (14/4/2015) atau klik http://epaper.banjarmasinpost.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved