Inilah Risiko Pesawat Hibah

JAKARTA, BPOST - Benar-benar tragis. Satu pesawat tempur jenis F-16 milik TNI Angkatan Udara (AU) meledak lalu terbakar saat hendak take off di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (16/4). Meski sang pilot, Letkol (Pnb) Firman Dwicahyo selamat, tetapi dia mengalami luka-luka akibat meloncat dari kokpit saat pesawat masih melaju.

Pesawat yang diproduksi pada 1980 ini pernah digunakan pasukan Amerika Serikat (AS) saat perang dengan Irak, 2013 silam. Meskipun hibah, pemerintah Indonesia tetap mengeluarkan biaya upgrade (peningkatan kualitas disesuaikan dengan persenjataan terkini) sebesar 400 juta dolar AS.

Akhir tahun lalu, Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin mempermasalahkan pesawat F-16 hibah itu. Pasalnya, dia mendapat informasi ada dua unit F-16 yang hendak diberikan kepada Indonesia dalam kondisi tidak bisa terbang.

“Ada kerusakan di air frame (rangka pesawat), jadi tak bisa diterbangkan. Ini risiko barang hibah,” ujar dia.

Selengkapnya baca Banjarmasin Post edisi cetak Jumat (17/4/2015) atau klik http://epaper.banjarmasinpost.co.id