Korban Gempa Jarah Bantuan

Hingga Sabtu (2/52015), korban tewas yang ditemukan hampir mendekati 7.000 orang. Meski pencarian tetap dilakukan, tetapi tim gabungan dari 20 negara

Editor: Didik Triomarsidi
AFP PHOTO / ROBERTO SCHMIDT
Korban gempa membangun tenda darurat di luar bangunan permukiman di Kathmandu, Nepal, 29 April 2015, menghindari reruntuhan susulan setelah diguncang gempa berkekuatan 7.9 SR pada 25 April 2015. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KATHMANDU - Sepekan setelah bencana gempa berkekuatan 7,9 skala richter meluluhlantakkan sebagian wilayahnya, pemerintah Nepal mulai mengesampingkan harapan dapat menemukan korban yang bertahan hidup di dalam reruntuhan bangunan.

Hingga Sabtu (2/52015), korban tewas yang ditemukan hampir mendekati 7.000 orang. Meski pencarian tetap dilakukan, tetapi tim gabungan dari 20 negara lebih difokuskan untuk menangani korban selamat dan melakukan rehabilitasi fisik.

Tragisnya, masih banyak wilayah yang belum tersentuh penanganan tim karena kondisi geografis yang sulit dijangkau ditambah banyaknya infrastruktur yang rusak parah. “Sudah satu minggu sejak bencana kami melakukan yang terbaik dalam upaya penyelamatan dan pemberian bantuan. Namun sekarang tipis kemungkinan ada korban selamat di bawah reruntuhan,” kata Juru Bicara Kemendagri, Laxmi Prasad Dhakal.

Tragisnya, karena penyaluran bantuan lambat, ratusan korban selamat melakukan aksi pemblokiran. Mereka menghentikan truk-truk pembawa bantuan lalu menjarahnya.

Selengkapnya baca Banjarmasin Post edisi cetak Minggu (3/5/2015) atau klik http://epaper.banjarmasinpost.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved