Komedian Motivator Pepeng Berpulang
Diiringi Bacaan Alquran sang Istri
komedian yang lebih beken dengan nama Pepeng. Ia masuk ruang ICU setelah mengeluh dadanya sesak.
BANJARMASINPOST.CO.ID - RABU (6/5). Sejak pukul 03.00 Wita, sejumlah dokter ke luar masuk ruang ICU Rumah Sakit Puri Cinere, Jakarta.
Di dalam ruang itu, terbaring Ferrasta Soebardi, komedian yang lebih beken dengan nama Pepeng. Ia masuk ruang ICU setelah mengeluh dadanya sesak. (Baca juga: Pepeng Dimakamkan Dekat Makam Ibundanya)
Upaya pertolongan dokter tidak berhasil. Pukul 11.05 Wita, Pepeng meninggal dunia. “Ada saya, putranya Mio dan Mbak Tami, istrinya,” ujar pengamat musik Indonesia, Bens Leo.

Pepeng Ferrasta Soebardi yang dikenal dengan Pepeng semasa masih hidup. (kompas.com)
Dia mengungkapkan, istri Pepeng, Utami Mariam Siti Aisyah datang pada saat-saat terakhir.
“Tapi dia sempat membacakan Alquran dan bilang I love you,” katanya. (Baca juga: Jenazah Pepeng "Jari-Jari" Disemayamkan)
Bens mengaku baru kali pertama itu melihat orang meregang nyawa. Dia menyebut ‘kepulangan’ Pepeng sangat indah.
Putra kedua Pepeng, Gemirio Muhammad, menambahkan ayahnya kali pertama terkena serangan jantung dan infeksi paru pada Agustus 2013. (Baca juga: Kopi Kurangi Risiko Terserang Multiple Sclerosis)
Selain penyakit jantung, Pepeng yang lahir di Sumenep, Madura, Jatim, 23 September 1954 itu mengidap penyakit langka, multiple sclerosis sejak 2005.
Karena penyakit itu pula, dia mengalami kelumpuhan. Rasa sakitnya itu terasa dari kepala sampai ke kaki.
Meski demikian, Pepeng tidak pernah mengeluh, bahkan menjadikan penyakitnya sebagai bahan candaan. (Baca juga: Pelari Multiple Sclerosis Ini Harus Ditangkap Pelatihnya Setelah Finish)
Dia tetap semangat menjalani hidup bahkan kerap tampil sebagai motivator di beberapa acara dan stasiun televisi meski harus berbaring di ranjang khusus atau duduk di kursi roda.
Tak hanya itu, dalam kondisi itu pula dia mampu menyelesaikan studi doktoral (S3) bidang psikologi di Universitas Indonesia dan menyusun buku Di Balik Jari-jari.
Ada satu kenangan bagi penikmat guyonan Pepeng. Yakni, dia kerap melontarkan candaan satir: "Kalau hati tenang, tidak ada yang galau. Tuhan itu tidak pernah ribet, kita saja yang ribet. Biasanya orang yang sakit parah akan berteriak: Oh God, why me (ya Tuhan,mengapa saya)? Terus kalau Tuhan bilang: Why not (mengapa tidak)? Skakmat kan."
Selengkapnya baca Banjarmasin Post edisi cetak Kamis (7/5/2015) atau klik http://epaper.banjarmasinpost.co.id
