Singapura Bikin Geleng-geleng Kepala dengan Pengamanannya

Di beberapa venue itu tidak hanya penonton saja yang tak bisa berkeliaran dengan leluasa, tetapi wartawan pun dibuat mengeleng-gelengkan kepala.

Editor: Halmien
Kompas.com / Ary Wibowo
Suasana Singapore Sports Hub yang dijadikan pusat olahraga perhelatan SEA Games Singapura 2015. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, SINGAPURA - Untuk urusan disiplin dan aturan Singapura memang rajanya. Hal itu terasa di lingkungan Singapore Sports Hub yang dijadikan pusat penyelenggaraan pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara, SEA Games XXVIII.

Di Singapore Sports Hub terdapat beberapa venue berapa cabang olahraga utama SEA Games. Sebut saja Stadion Utama Singapura yang dijadikan tempat berlangsungnya cabang olahraga sepak bola dan OCBC Aquatic Centre yang merupakan venue cabang olahraga renang.

Di beberapa venue itu tidak hanya penonton saja yang tak bisa berkeliaran dengan leluasa, tetapi wartawan pun dibuat mengeleng-gelengkan kepala. Mereka semua ditentukan dan harus mengikuti aturan-aturan super ketat jika ingin memasuki venue untuk menyaksikan atau meliput pertandingan.

Tidak hanya venue olahraga, saat ingin memasuki media centre saja wartawan harus merelakan sedikit waktunya tersita di pos penjagaan. Bahkan, terkadang ada pula panitia yang berulang kali mencocokan wajah para wartawan dengan scan identitas liputan milik mereka.

"Tas yang kami bawa juga harus dibuka lalu diperiksa oleh mereka (panitia). Sampai-sampai laptop pun harus dikeluarkan. Padahal beberapa event olahraga internasional yang kemarin-kemarin itu tidak seketat seperti ini," keluh seorang rekan asal Indonesia seusai meliput.

Seorang petugas keamanan mengungkapkan, peraturan ketat itu diberlakukan demi kelancaran perhelatan SEA Games 2015. Ia pun mengakui, peraturan diterapkan tak hanya kepada para wartawan, tetapi juga untuk penonton-penonton yang ingin menyaksikan pertandingan.

"Ini (peraturan ketat) sudah menjadi kewajiban di dalam undang-undang," jelas petugas itu dengan raut muka tegas.

Memang ada beberapa wartawan yang masih berharap peraturan itu bisa sedikit dilonggarkan dalam beberapa hari ke depan. Namun, rasanya bakal sulit terealisasi jika petugas keamanan saja sudah melontarkan kalimat "demi" undang-undang. Ya, mau bagaimana lagi, namanya juga Singapura....

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved