"Rencananya Oktober Pulang, tapi Takdir Berbicara Lain"
Dua anggota Batalyon 463 Paskhas Lanud Iswahyudi menjadi korban kecelakaan pesawat Hercules C130 di Medan, Sumatera Utara, Selasa (30/6/2015).
BANJARMASINPOST.CO.ID, MADIUN - Dua anggota Batalyon 463 Paskhas Lanud Iswahyudi menjadi korban kecelakaan pesawat Hercules C130 di Medan, Sumatera Utara, Selasa (30/6/2015). Mereka adalah Kopda Dani Setiyo Wahyudi dan Serda Samsir Wanto.
"Dari hasil komunikasi dengan Komandan Bataliyon 462 Pekanbaru, anggota yang meninggal dari sini dua orang yakni dari Madiun dan Ngawi. Kami akan terus berkomunikasi dan berkoordinasi untuk kepastiannya," tegas Komandan Bataliyon 463 Paskhas Lanud Iswahyudi, Letkol Pas Deni Ramdani, Selasa (30/5/2015) malam.
Kopda Dani meninggalkan seorang istri dan seorang anak berumur tiga tahun. Dia menyelesaikan pendidikannya tahun 2003, dan langsung ditugaskan di Pekanbaru, Riau. Semasa hidupnya, Kopda Dani pernah ditugaskan menjaga kemanan saat Tsunami Aceh Tahun 2004.
Sebenarnya Dani berencana pulang kampung ke Desa Sambirejo, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, Oktober 2015 mendatang. Terakhir dia pulang pada tahun 2013 silam. "Rencananya ya Oktober besok itu pulang, tapi kenyataan dan takdir berbicara lainnya. Kami mengikhlaskan semua ini," ujar Heri Setyanto, kakak Dani.
Selanjutnya, jenazah Dani akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. Keinginan untuk dimakamkan di Madiun sudah disampaikan keluarga kepada Komandan Paskhas. "Memang adik saya ingin dimakamkan di Madiun atau tanah kelahirannya," kata dia.
Sementara korban lainnya Serda Samsir Wanto (35) adalah warga RT 09, RW 02, Kelurahan Madiun Lor, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/kopda-dani-setiyo_20150701_140250.jpg)