Ramai-ramai Mengais Rezeki Dari Usaha Takjil

Bulan Ramadan juga menjadi berkah bagi sejumlah warga yang mengelar lapak takjil atau menu siap saji untuk berbuka puasa

Penulis: Khairil Rahim | Editor: Eka Dinayanti
Banjarmasinpost.co.id/Yayu Fathilal
di Jalan KS Tubun, Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin. selama ramadan banyak terdapat penjual makanan takjil. Tak hanya itu, toko kelotongan yang menjual berbagai minuman dan kudapan pun banyak. 

‎BANJARMASINPOST.CO.ID - Bulan Ramadan juga menjadi berkah bagi sejumlah warga yang mengelar lapak takjil atau menu siap saji untuk berbuka puasa di pinggir jalan di Banjarmasin.

Di sejumlah titik, banyak pasar dadakan yang bermunculan. Di Jalan Veteran Banjarmasin misalnya, rata-rata, para pedagang takjil tersebut berasal dari lingkungan sekitar.

Anshari salah seorang pedagang takjil di kawasan Veteran mengaku menjadi pedagang takjil karena ingin menambah penghasilan.

“Mumpung Ramadan mas, banyak yang mencari agar para pengendara tidak repot sekalian mencari tambahan untuk hari raya," ucap penjual kolak ini.

Berjualan kolak memang bukan pekerjaan pria berperawakan kurus tinggi ini. Pekerjaan resminya adalah mekanik bengkel.

Namun ia beserta keluarganya meluangkan waktu untuk berjualan minuman berbuka puasa itu. Hasilnya terbukti cukup lumayan. Dengan menjual takjil kolak Rp 5.000 setiap bungkusnya dia bisa menjual hingga 50 bungkus.

"Lumayan sehari bisa dapat 250 ribu itu waktu diawal-awal Ramadan," sebut dia.

Anshari mengaku kolak yang dia jual merupakan olahan dari bibinya yang memang suka membuat jenis makanan.

"Kalau beliau jualan bakar-bakaran nah kolak ini sampingan aja jadi saya yang menjualkan," sebut dia.

Setiap hari lanjut Anshari sejak siang dia sudah membungkus kolak ke dalam plastik sehingga sorenya baru dijajakan.

"Saya tidak mau bikinnya pagi karena takut rasanya berubah lebih baik siang jadi sore sudah bisa dijual," lanjut dia.

Selain Anshari, menjual takjil juga dilakukan oleh Yoyo. Pria ini menjual terangbulan dan martabak dengan harga Rp 7.000, ada juga yang Rp 10.000, tergantung jenisnya.

"Harga standart saja soalnya pembeli kan orang puasa juga jadi tidak bisa mengangkat harga,," jelas Yoyo.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved