Ditemukan Botol Plastik yang Diduga dari Malaysia Airlines MH370
Di botol plastik itu tertera nama perusahaan pembuat produk tersebut, PT Sayap Mas Utama, Jakarta
BANJARMASINPOST.CO.ID, SAINT-DENNIS - Warga Pulau Reunion, Samudera Hindia, Jumat (31/7/2015), kembali menemukan benda-benda yang diduga berasal dari Boeing 777 milik Malaysia Airlines yang hilang setahun lalu.
Kali ini warga pulau wilayah seberang lautan Perancis itu menemukan botol air minum dari plastik buatan China dan produk kebersihan dari Indonesia terdampar di pesisir pulau itu. Di botol plastik itu tertera nama perusahaan pembuat produk tersebut, PT Sayap Mas Utama, Jakarta
Sebelumnya, warga setempat juga menemukan bagian sayap pesawat yang disebut flaperon dan bekas koper yang terbawa arus laut ke pantai. Diduga kedua benda itu berasal dari Malaysia Airlines MH370.
Benda yang diduga bagian pesawat itu akan dikirim ke Toulouse, Perancis untuk diperiksa. Namun, pemerintah Malaysia cukup yakin jika benda-benda itu memang serpihan MH370 yang hilang itu.
Wakil Menteri Transportasi Malaysia Abdul Aziz Kaprami mengatakan "hampir pasti" bahwa potongan badan pesawat itu berasal dari sebuah Boeing 777. Pernyataan ini menegaskan keterangan serupa yang disampaikan PM Najib Razak kemarin.
Para pakar penerbangan lewat analisa foto sudah memastikan bagian pesawat yang ditemukan di Pulau Reunion adalah flaperon, sebuah komponen yang ada di pesawat dan berfungsi untuk menghasilkan tenaga angkat bagi pesawat.
Pemerintah Malaysia sudah mengirim tim pakar ke Reunion untuk memeriksa berbagai temuan itu, sebelum dikirim ke Perancis untuk menjalani pemeriksaan lebih seksama.
Malaysia Airlines MH370 hilang pada 8 Maret 2014 saat dalam penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing dan mengangkut 239 orang penumpang dan awak, sebagian besar adalah warga negara China.
Para penyidik yakin pesawat itu mengarah ke Samudera Hindia setelah hilang dari pantauan radar saat berada di atas Laut China Selatan di lepas pantai Thailand. Pulau Reunion sendiri berada lebih dari 4.000 kilometer sebelah barat dari kawasan pencarian di lepas pantai Australia Barat.
Para pakar oseanografi mengatakan, sangat besar kemungkinan gelombang laut menghanyutkan puing-puing pesawat hingga ke kawasan yang begitu jauh. Sehingga jika puing itu dipastikan milik MH370, nampaknya para penyidik akan tetap sulit menentukan lokasi pasti jatuhnya pesawat itu.
Setidaknya, kata PM Najib, temuan ini bisa memberikan petunjuk penting soal penyebab jatuhnya pesawat dan bisa sedikit memberikan kejelasan bagi kerabat korban.
"Selama ini kami selalu mendapatkan informasi yang salah, namun demi kebaikan para keluarga korban yang selama ini mengalami ketidakpastian, saya berdoa kami akan segera menemukan kebenaran sehingga dapat memberikan kedamaian bagi mereka," ujar Najib.
