Mau Cenderamata Khas Kalsel? Ke Konter Hy-Munk Saja
Namanya juga konter, tentu tempatnya kecil. Letaknya di tengah-tengah lantai dasar mal tersebut. Walau kecil, namun konter ini cukup diminati
Penulis: Yayu Fathilal | Editor: Didik Triomarsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Ada banyak tempat berburu oleh-oleh khas Kalimantan di Banjarmasin. Di antaranya adalah Counter Hy-Munk yang ada di lantai dasar Duta Mall, Banjarmasin.
Namanya juga konter, tentu tempatnya kecil. Letaknya di tengah-tengah lantai dasar mal tersebut. Walau kecil, namun konter ini cukup diminati pelancong yang ingin berburu cinderamata khas Kalimantan Selatan.
Pembelinya pun tak hanya dari Kalimantan Selatan, namun juga dari Jakarta bahkan dari luar negeri seperti Malaysia. Harga yang ditawarkan berkisar puluhan ribu hingga ratusan ribu per barangnya.
Produknya bermacam-macam, ada kaus, gantungan kunci, tempelan kulkas, alat musik tradisional Banjar yaitu kuriding, boneka nanang galuh, kain sasirangan, serta berbagai tas manik-manik dan bermacam rupa gelang batu dan kayu khas Kalimantan Selatan.
Produk yang dijual Hy-Munk ini sebagian besar adalah rancangan sang pemiliknya, Noor Sari Wijayanti. "Ada juga yang buatan orang lain, kami beli lalu dijual lagi di sini," jelas karyawannya, Mahmudah.
Merek Hy-Munk dikenal di Banjarmasin berkat kaus-kaus produksinya yang bertulisan petuah atau lelucon dalam Bahasa Banjar.
Misalnya, Lapah Kededa Jua Cintanya. (Lelah tak ada juga cintanya) atau Banyak muntung, bagawi kada manuntung (banyak bicara, kerja tidak akan selesai), dan sebagainya.
Ada juga kaus bertulisan dan bergambar sesuatu atau seseorang yang mencirikan Kalimantan Selatan.
Misalnya, kaus bergambar kue tradisional Banjar, yaitu bingka dan ada keterangannya bahwa kue ini merupakan khas Kalimantan Selatan.
"Ada juga kaus bergambar wajah Brigjen H Hasan Basri, pahlawan nasional asal Kalimantan Selatan beserta keterangan tentang perjuangan beliau," sebutnya.
Tulisan di kaus-kaus yang dijual di konter Hy-Munk ini merupakan hasil kreasi sang pemilik usaha ini.
Biasanya, terinspirasi dari pepatah bahari orang Banjar atau jargon-jargon gaul anak muda Kalimantan Selatan yang sedang tren.
"Paling laku kaus itu yang bertulisan Lapah Kededa Jua Cintanya. Paling dicari anak muda sekarang, soalnya kata-katanya itu memang sedang tren di kalangan anak muda Kalimantan Selatan Selatan," bebernya.
Misalnya, kaus yang bagian badan dan lengannya sewarna dijual Rp 89.000, yang lengannya beda warna Rp 95.000, sedangkan yang berkerah Rp 120.000.
Untuk kaus anak-anak kisarannya antara Rp 55.000 hingga Rp 65.000. Gantungan kunci yang dijualnya bergambar macam-macam, misalnya pasar terapung, rumah adat Banjar, dan sebagainya yang dijual Rp 7.500.
"Gantungan kunci ada yang berbahan mika, ada juga yang karet," katanya.
Ada lagi boneka nanang galuh yang dijualnya Rp 35.000 per pasang.
