Mahasiswa Unlam Boikot P2B

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Ketika masuk ke kawasan Kampus Unlam Banjarmasin, maka di beberapa titik maupun di papan pengumuman terlihat tulisan-tulisan berwarna merah. Tulisan itu berisi boikot Program Persiapan Belajar (P2B) Unlam, selain itu juga ada yang berisi BEM Unlam dan UKM universitas menolak P2B Universitas.

Sementara itu pelaksanaan P2B Unlam udah berlangsung selama dua hari ini. Suasana ramai terlihat dibeberapa fakultas, Selasa (1/9/2015).

Panitia P2B yang biasanya turut aktif menyambut mahasiswa baru tampak bersantai di ruang sekretariat masing-masing. Seperti yang terlihat di sekre BEM Unlam, terlihat anggota BEM bersantai dengan tidur-tidur di sekretariat.

"Kita tidak terlibat dalam P2B kali ini, dari tadi dari rektorat memanggil kita untuk pengenalan organisasi tapi tidak kita datangi," ujar ketua BEM Unlam, Syaifullah.

Itu dikarenakan BEM Unlam diakuinya memboikot pelaksanaan P2B kali ini. P2B kali ini diakuinya tidak sesuai dengan peraturan P2B 2014 bahwa panitia terlibat harus lah dari mahasiswa dan civitas akademik.

"Sementara kali ini P2B secara resmi diserahkan kepada akademik," ujarnya.

BEM Unlam dan UKM U sendiri menolak untuk hadir dalam pengenalan organisasi karena hanya diberi waktu 60 menit untuk pengenalan seluruh UKM U dan BEM Unlam.

"Paling say hello sudah selesai saja kalau gitu," ujarnya.

Surat kepanitiaan oleh civitas akademik ini resmi dikeluarkan oleh rektor pada 28 Agustus lalu. Menurut organisasi, dan UKM ini sangat merugikan mahasiswa karena menutup kesempatan mereka untuk memperkenalkan organisasi.

"Alasannya karena khawatir perpeloncoan, padahal kita sama sekali tidak ingin adanya perpeloncoan," tambahnya.

Begitu juga dengan P2B FKIP Unlam, BEM FKIP tampak tiak turut berpartisipasi dalam P2B. "Di FKIP panitia dari mahasiswa untuk penegak disiplin, dan itu juga diambil dari ormawa dan UKM," ujar ketua BEM FKIP, Nor Effendy.