Cara Aneh Dilakukan Pria Ini untuk Memikat Hati Wanita
Pria tersebut bernama Mohammed B (27). Awalnya, dia diancam hukuman empat tahun penjara oleh jaksa setempat.
BANJARMASINPOST.CO.ID, BELANDA - Pengadilan Belanda membebaskan seorang pria Maroko yang didakwa merencanakan serangan teror lokal dan hendak bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Dia dibebaskan karena terbukti hanya berpura-pura menjadi seorang jihadis.
Pria tersebut bernama Mohammed B (27). Awalnya, dia diancam hukuman empat tahun penjara oleh jaksa setempat.
"Mohammed B telah dibebaskan dari tuduhan merencanakan serangan teroris," kata pengadilan distrik Rotterdam dalam sebuah pernyataannya.
"Dia sebelumnya berpura-pura menjadi seseorang. Contohnya, pura-pura jadi orang kaya atau mahasiswa," kata pernyataan tersebut.
"Oleh karena itu, tak bisa disangkal lagi bahwa tersangka hanya berpura-pura menjadi 'jihadis berani' dan tidak benar-benar merencanakan serangan atau pergi ke Suriah," kata pengadilan tersebut dalam pernyataannya yang dikutip AFP.
Jaksa menuduh Mohammed, yang tinggal secara ilegal di Amsterdam, mencari informasi di media sosial tentang cara melancarkan serangan dan membuat bom. Dia juga menyimpan resep membuat bom di komputer jinjing miliknya dan juga menulis sebuah sumpah setia kepada ISIS serta ancaman terhadap pemerintah dan warga Belanda. Dia juga berdiskusi via online kemungkinan pergi ke Suriah dan bergabung dengan ISIS.
Namun, setelah diperiksa oleh ahli medis, pria tersebut tak terbukti benar-benar ingin melakukan tindakan tersebut. Menurut pengacaranya, Mohammed berpura-pura menjadi jihadis demi memikat hati perempuan.
"Dia seorang pelamun. Ia sebelumnya mengidentifikasi diri sebagai orang lain, contohnya jadi orang kaya atau pedagang obat demi menarik hati perempuan," kata Amdre Seebregts, pengacara terdakwa.
Tersangka kemudian menangis setelah dinyatakan bebas dan kini ia sedang mengajukan permohonan suaka di Belanda.
Menurut agen anti-teror Belanda, sebanyak 200 warga Belanda pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Sebanyak 32 di antaranya tewas dalam pertempuran dan 35 lainnya kembali ke Belanda.
