Usul Genjot Ekspor Selain Batu Bara

Kondisi perekonomian di Indonesia mengalami perlambatan. Rupiah pun masih terus menunjukkan tren melemah terhadap dolas AS.

Penulis: Anjar Wulandari | Editor: Eka Dinayanti

BANJARMASINPOST.CO.ID - Kondisi perekonomian di Indonesia mengalami perlambatan. Rupiah pun masih terus menunjukkan tren melemah terhadap dolas AS.

Namun menurut Dirjen Perbendaharaan Umum Kemenkeu, Dr Marwanto Harjowirjono kondisi ekonomi saat ini belum ada apa-apanya. Indonesia pernah punya pengalamanan menghadapi krisis Asia yang lebih parah dari kondisi sekarang.

Menurut dia, meskipun demikian tetap perlu kewaspadaan dan terus menumbuhkan optimisme menghadapi kondisi sekarang.

Salah satu langkah yang diharapkan membantu mendorong pertumbuhan perekonomian seperti mempercepat penyerapan anggaran pembangunan di daerah-daerah.

"Kita perlu lakukan berbagai langkah untuk penyerapan anggaran. Itu yang dilakukan Kemenkeu dengan melakukan komunikasi dan asistensi dengan satuan kerja di seluruh tanah air, untuk segera mempercepat proses pelaksanaan proyek-proyek," katanya di sela Seminar Kebijakan Fiskal 2015 dan Perkembangan Ekonomi Terkini di Hotel Rattan Inn, Selasa (8/9).

"Alhamdulilah kita sudah melakukan percepatan. Insya Allah, kita bisa melakukan penyerapan 95 persen nasional," tambahnya.

Terkait masih terpuruknya rupiah, Marwanto menilai sebagai fenomena global yang juga dialami negara-negara lain di dunia.

Sebagai bagian negara di dunia menurutnya Indonesia tidak bisa menghindari efek krisis global. Namun upaya untuk memperbaiki kondisi ekonomi bisa dilakukan dengan mendorong ekspor. Khususnya ekspor barang-barang alternatif selain komoditas andalan dari pertambangan batu bara dan minyak yang saat ini sedang turun harganya di pasar internasional.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved