Ahok Bantah Pandangan Pengamat Betonisasi Sungai Ciliwung Rusak Lingkungan

Ahok membantah normalisasi Sungai Ciliwung dengan betonisasi merusak lingkungan karena betonisasi tidak sampai bawah Sungai Ciliwung

Editor: Ratino Taufik
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Sebuah alat berat mengeruk lumpur di Kali Inspeksi Ciliwung, kawasan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Selasa (8/9/2015). Pengerukan dilakukan untuk memperdalam kali dan memperlancar saluran air saat musim hujan tiba. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Setelah membantah pandangan dari pengamat soal betonisasi Sungai Ciliwung merusak lingkungan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mau ajak berdebat Pengamat Kota Nirwono Joga.

"Lo ngomong (langsung) sama saya lah. Geologi saya enggak terlalu jelek kok, saya lulusan tercepat di angkatan saya. Enggak terlalu jelek ilmu Geologi saya," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (12/10/2015).

Ahok membantah normalisasi Sungai Ciliwung dengan betonisasi merusak lingkungan karena betonisasi tidak sampai bawah Sungai Ciliwung.

"Makanya yang ngomong itu, kasih tahu ke dia, saya lulus geologi itu tidak terlalu jelek, saya lulus paling duluan dibandingkan teman-teman saya," jelas Ahok.

Sebelumnya Nirwono mengatakan bahwa normalisasi Sungai Ciliwung dengan cara betonisasi akan membuat air makin kencang sehingga tidak terserap dan terhambat. Jadi akan banyak sedimentasi saat musim hujan dan arus air yang bertambah kencang namun saat musim kemarau tidak banyak air karena langsung menyusut.

Hal itu terjadi di negara-negara di Eropa pada dasawarsa 80-an di mana negara-negara di sana membeton bantaran sungai, "Saat itu terjadi ledakan penyakit lingkungan, ekosistem mati, dan warga di sekitar sungai terkena penyakit," ucap Nirwono.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved