Bakal Makan Malam dengan CEO Apple, Apa yang Akan Dibahas Jokowi

Presiden RI Joko Widodo bakal bertandang ke Silicon Valley untuk pertama kalinya, 25-29 Oktober 2015. Agenda utamanya untuk membicarakan investasi

Editor: Eka Dinayanti
kompas.com
presiden jokow 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Presiden RI Joko Widodo bakal bertandang ke Silicon Valley untuk pertama kalinya, 25-29 Oktober 2015. Agenda utamanya untuk membicarakan investasi teknologi dan peningkatan akses internet di Indonesia.

Secara spesifik, sang presiden telah mengatur pertemuan khusus dengan CEO Apple Tim Cook. Dilansir KompasTekno, Jumat (16/10/2015) dari Reuters, Jokowi bakal makan malam dengan Cook untuk membahas investasi timah di Indonesia.

Diketahui, Indonesia merupakan eksportir timah terbesar di dunia dengan sumber daya paling banyak di Bangka dan kepulauan Belitung. Apple disinyalir tertarik dengan portofolio tersebut.

"Apple ingin investasi untuk industri timah di Bangka-Belitung," kata Menteri Pertahanan Luhut Pandjaitan, yang bakal turut serta sebagai rombongan Jokowi. Menurut Luhut, Apple ingin memperoleh timah langsung dari produsen pertamanya.

Selain bertemu bos Apple, Jokowi juga berencana berbicara dengan bos Google, Facebook dan Microsoft. Bersama Google, Jokowi ingin mendiskusikan distribusi akses internet ke daerah terpencil, seperti Papua.

Sementara itu, bersama Facebook dan Microsoft, Jokowi ingin bekerja sama untuk mewujudkan pendidikan teknologi yang mumpuni di universitas-universitas Indonesia.

Semua investasi yang akan dibicarakan, kata Pandjaitan, akan dibahas secara matang. "Investasi di Indonesia sangat terbuka. Tapi investor juga harus menghormati regulasi di Indonesia," Pandjaitan menegaskan.

Perjalanan lima hari Jokowi dan rombongan ke AS tak hanya untuk bertemu para perusahaan TI. Jokowi juga bakal bertemu para petinggi Freeport-McMoran Inc untuk melobi perpanjangan kontrak perusahaan raksasa tersebut di Indonesia.

Tak lupa, Jokowi juga akan bersilaturahmi dengan Presiden AS Barrack Obama untuk mendiskusikan konflik ISIS.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved