Kehebohan Final PP Kalahkan Kabut Asap

#NegaraLagiNgelawak

mampu menyedot perhatian publik nasional, sekaligus melupakan (sejenak) penderitaan warga di sejumlah daerah di Kalimantan dan Sumatera

Editor: Halmien
banjarmasinpost.co.id/kompas.com
Polisi berlarian menembus rombongan suporter sambil mengamankan remaja yang melempari suporter dengan petasan dan batu di dekat akses masuk Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (18/10/2015). 

JAKARTA, BPOST - Minggu (18/10) malam tadi, final kejuaraan sepak bola Piala Presiden 2015 digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Persib Bandung menjadi jawara dengan menekuk lawannya, Sriwijaya FC, Palembang, dengan skor 2-0.

Kehebohan jelang laga final itu sangat luar biasa. Bahkan mampu menyedot perhatian publik nasional, sekaligus melupakan (sejenak) penderitaan warga di sejumlah daerah di Kalimantan dan Sumatera akibat musibah kabut asap dari pembakaran lahan dan hutan.

Tidak tanggung-tanggung, sekitar 10 ribu personel kepolisian lengkap dengan senjata, peralatan dan armada ‘tempur’ seperti panser, kendaraan taktis komodo dan watercannon, dikerahkan. Belum lagi sekitar 3.500 personel gabungan TNI, Satpol PP dan Dinas Perhubungan. Bahkan, Badan Intelejen Negara (BIN) juga mengerahkan anggotanya untuk mengantisipasi terjadinya kerusuhan.

Kritikan pun bermunculan, terutama di dunia maya. Netter beramai-ramai mengkritik pemerintah dengan mem-posting komentar-komentar melalui hashtag atau tagar #NegaraLagiNgelawak. Tagar tersebut langsung menjadi trending topic pembicaraan skala nasional.

Banyak sindiran, kritikan, goyonan dan kecaman dari warga. Seperti: @jokowi Bola aja pakai siaga 1, emang Bapak nggak mikirin asap di Kalimantan dan Sumatera?”

Selengkapnya baca Banjarmasin Post edisi cetak Senin (19/10/2015) atau klik http://epaper.banjarmasinpost.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved