Bisa Jadi Cuma Kedok
selama ini sudah ada upaya dari operator dan pemerintah untuk menyediakan akses broadband ke seluruh wilayah bernama Palapa Ring
BANJARMASINPOST.CO.ID - SEJUMLAH pengamat telekomunikasi menilai proyek balon pemancar akses internet itu bisa menjadi kedok Google untuk lolos dari aturan bisnis IT (informasi teknologi) di Indonesia, termasuk penyediaan data center. Oleh karena itu perlu pengawasan ketat.
“Rasanya aneh saja. Google belum memenuhi syarat sebagai operator jaringan tapi diajak kerja sama. Ini bahaya jika (perusahaan) asing terus-terus diberikan ‘karpet merah’ dan melupakan perjuangan pemain lokal,” ujar pengamat dari Indotelko Forum, Doni Ismanto, kemarin.
Menurut dia, selama ini sudah ada upaya dari operator dan pemerintah untuk menyediakan akses broadband ke seluruh wilayah bernama Palapa Ring. Ada baiknya hal ini menjadi fokus pemerintah.
“Bersabar sedikit dengan proyek Palapa Ring. Pada 2018 seluruh kabupaten akan terkoneksi. Jadi, kenapa kita capek-capek bangun, terus Google datang dengan teknologi akses yang seolah-olah gratis, padahal bisa bikin menderita pemain lokal,” kata dia.
Kekhawatiran yang sama dilontarkan pengamat telekomunikasi dari Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi. “Google bawa isu penyebaran internet dan data center. Penyebaran internet akan di bawa ke arah izin balon Wi-Fi atau HAPS. Sedangkan data center akan tidak lagi bersifat wajib di Indonesia. Pemerintah harus hati-hati,” tegasnya.
Selengkapnya baca Banjarmasin Post edisi cetak Jumat (30/10/2015) atau klik http://epaper.banjarmasinpost.co.id
