Bantah Konspirasi Spanyol, Pedrosa: Saya Juga Ingin Cepat

Dalam seri terakhir MotoGP musim 2015 yang berlangsung di Sirkuit Ricardo Tormo, GP Valencia, Spanyol, Minggu (8/11/2015), Jorge Lorenzo dinobatkan se

Editor: Ernawati
AFP PHOTO/JORGE GUERRERO
Pebalap Repsol Honda asal Spanyol, Dani Pedrosa, memasang helm jelang sesi latihan bebas kedua GP Spanyol di Sirkuit Jerez, Jumat (2/5/2014). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, VALENCIA - Dalam seri terakhir MotoGP musim 2015 yang berlangsung di Sirkuit Ricardo Tormo, GP Valencia, Spanyol, Minggu (8/11/2015), Jorge Lorenzo dinobatkan sebagai juara dunia setelah mengalahkan Valentino Rossi.

Menilai adanya kejanggalan selama balapan, Rossi menyebut ada konspirasi Spanyol antara Lorenzo, Marc Marquez, dan Dani Pedrosa.

Tudingan Rossi itu seperti diberitakan laman Crash Net, Senin (9/11/2015), dibantah oleh kedua pebalap Repsol Honda.

Marquez dan Pedrosa menegaskan bahwa pada seri terakhir MotoGP musim 2015 ini sama sekali tidak ada konspirasi Spanyol untuk menjadikan Lorenzo juara dunia.

“Saya dan Pedrosa sudah berusaha 100 persen. Tetapi, kita tahu suhu sangat panas dan kami memiliki masalah pada ban depan. Kami sebelumnya berharap suhu tidak sepanas ini, tetapi hasilnya lima derajat lebih tinggi dari hari sebelumnya,” kata Marquez.

Kedua pebalap Repsol Honda itu menambahkan, selama balapan berlangsung, tidak ada niat untuk membuat Lorenzo menjadi juara dunia MotoGP 2015.

Bahkan pada beberapa lap terakhir, menurut Marquez, Pedrosa berusaha melewatinya. Sayangnya, Pedrosa sedikit melebar dan Marquez kembali di posisi kedua.

“Saya berada lima atau enam detik di belakang (Lorenzo) dan saya tidak ingin mengambil risiko, tapi saya tetap memperjuangkan untuk tetap berada di posisi paling depan,” ucap Marquez.

“Saya juga mencoba untuk meraih kecepatan lebih tinggi, tapi saya merasa tidak nyaman karena ada masalah pada ban. Anda bisa melihat selama balapan berlangsung saya tetap berjuang,” ucap Pedrosa.

Seperti diketahui, "The Doctor" harus memulai balapan dari posisi paling akhir atau ke-26 sebagai hukuman atas aksinya saat GP Malaysia, dua pekan lalu. Rossi berada di belakang 25 pebalap dan harus mendekati Lorenzo di grid depan.

Rossi berhasil melewati 22 pebalap di depannya hanya dalam 12 lap.

Sayang, pada sisa balapan, trio Spanyol, yaitu Jorge Lorenzo, Marc Marquez, dan Dani Pedrosa, sudah terlalu jauh di depan. Rossi pun hanya bisa mengakhiri balapan di posisi keempat.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved