Amat Tak Lagi Nyaman Gunakan Air Sungai Barito
Sudah puluhan tahun Amat (56) tinggal di kawasan Kuin Cerucuk, Banjarmasin Barat. Seperti kebanyakan warga di sana
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Sudah puluhan tahun Amat (56) tinggal di kawasan Kuin Cerucuk, Banjarmasin Barat. Seperti kebanyakan warga di sana, rumah Amat persis di bantaran Sungai Barito.
Meski di pinggir sungai, Amat dan keluarganya susah payah mendapatkan air bersih untuk aktivitas sehari-hari seperti memasak, mandi dan mencuci. Padahal, dulu air sungai lah yang menjadi andalan dia dan warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kini tidak bisa lagi. Air sungai tidak lagi nyaman dipergunakan untuk keperluan sehari-hari. “Sampahnya banyak dan airnya kotor,” kata pemilik warung Soto Rina, itu kepada BPost, pekan tadi.
Air Sungai Barito dan anak-anak sungai yang mengaliri ‘Kota Seribu Sungai’ (Banjarmasin) memprihatinkan. Warnanya cokelat, keruh, dan banyak sampah. Kondisi air sungai semakin parah saat kemarau. Selain kotor, rasa air asin karena intrusi air laut. Untuk mandi terasa lengket di badan, busa sabun pun tidak keluar.
Selengkapnya baca Banjarmasin Post edisi cetak Selasa (10/11/2015) atau klik http://epaper.banjarmasinpost.co.id
