Kunjungan Presiden Jokowi ke Kaltim
Ini Surat Terbuka Olvy untuk Presiden Jokowi yang Bikin Heboh Netizen
Proyek ini adalah pembangunan beberapa infrastruktur, seperti perkeretaapian, listrik, pelabuhan dan kawasan industri di Kawasan Industri Buluminung.
Apakah bapak sudah tahu, 75 persen wilayah kota samarinda digenangi banjir karena sudah digunduli kawasan serapan airnya oleh tambang Batubara?.
Bahkan Sudah 14 anak-anak meninggal dunia dilubang tambang di kaltim, begitu juga sudah ratusan sungai-sungai kami tercemar oleh pertambangan batubara.
Pak jokowi, kami ingin mengingatkan bapak yang kami sayangi, jika rel kereta api batubara tersebut dibangun maka semua yang saya curhatkan diatas akan terjadi hingga tiga kali lipat kerusakannya.
Pak jokowi bilang di Nawacita dan RPJMN akan memelihara hutan kalimantan sebagai paru-paru dunia, tapi pembangunan rel kereta api batubara ini justru akan membolongi paru-paru dunia tersebut.
Sekali lagi Pak Jokowi yang baik, kami sudah cukup menderita karena hutan-hutan sudah digunduli oleh perusahaan kayu dan sawit yang serakah.
Cukup sudah hampir sepuluh tahun batubara kita dikeruk perusahaan datang dan pergi, bahkan kini dari rel tersebut yang diuntungkan Cuma 377 perusahan tambang yang ada dikalimantan timur, memudahkan mereka untuk menipiskan cadangan dan menjual habis sumberdaya batubara kita.
2. Rel Kereta Api Menguras Batubara
Pak Jokowi pasti tahu rel kereta api ini bukan untuk mengangkut manusia tapi mempercepat pengurasan batubara dan pembukaan hutan-hutan ditempat kami dipedalaman.
Tidak ada lagi hutan-hutan dan suara burung dikampung kami, Pak jokowi presidenku. Mari Blusukan dulu melihat dan menengok keadaan kami, mereka para pembuat kebijakan kereta api ini tak pernah tuh bertanya pada kami ? pada tetua adat apalagi pada warga biasa seperti kami.
Jangan cepat setuju atas semua rencana rel kereta api batubara ini, tengoklah kami, lihatlah bagaimana kekejaman tambang batubara yang nantinya diuntungkan. Mereka akan menghancurkan hutan kami, bagi kami hutan adalah supermarket bagi masyarakat adat.
Sebagai perempuan adat, kamilah yg paling duluan terkena dampak, kami terbiasa hidup dengan hutan dan sungai, lalu hanya karena program yg dibuat tanpa pemberitahuan kepada kami, kami kehilangan akses atas itu semua.
Pak Jokowi, Sungai dan hutan adalah tempat kami mendapatkan makanan, obat-obatan tradisional dan pengetahuan yang kami miliki berasal dari Hutan. Apabila Rel Kereta Api ini di buat Bapak Jokowi bukan hanya merusak hak hidup kami, tapi seluruh keturunan kami.
Saya dan seluruh perempuan adat punya hak hidup yang layak juga, dan akan hilang apabila bapak menyetujui hal ini.
Pak jokowi yang kami butuhkan ialah irigasi untuk lahan-lahan pertanian kami, yang kami butuhkan jalan-jalan kami yang rusak diperbaiki agar mudah mengantar anak kami sekolah. Sumber air kami yang tercemar. Kami tidak butuh rel kereta api apalagi Cuma untuk mengangkut Batubara?
Pak jokowi yang baik, apakah pak jokowi tega menukar pemandangan hutan yang rimbun, air sungai yang mengalir jernih dan nyanyian burung dengan pemandangan dan berisik roda rel-rel besi kereta api dan gerbong2 dengan debu batubara yang menyesakkan nafas kami, pak jokowi tolong jawab dan dengar curahan hati kami.
17 November 2015
Tertanda,
Olvy T
Warga Kalimantan Timur
