Menteri Agama: Pengelolaan Zakat Harusnya Juga Diaudit

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA -Pengelolaan zakat oleh lembaga penerima zakat sudah semestinya dilakukan secara profesional dan bertanggung jawab.

Karena ada tiga hal penting yang harus dipegang lembaga zakat dalam mengelola dana zakat yang dipercayakan kepada mereka.

Ketiga hal tersebut adalah profesionalisme, akuntabilitas publik dan menjaga sikap amanah para donatur atau amil.

Sudah seharusnya zakat dikelola secara taat azas dan memenuhi prinsip terintegrasi di dalam satu sistem.

Pengelolaan zakat juga harus dapat diaudit secara syariah oleh Kementerian Agama dan audit keuangan oleh akuntan publik, sehingga kepercayaan masyarakat tetap bisa terjaga,.

Hal itu disampaikan Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin dalam acara Zakat Awards 2015 di Jakarta, Kamis, (19/11/2015).

Lembaga zakat, orientasi kerjanya haruslah untuk memuliakan umat. Lembaga pengelola zakat, dimana pun harus selalu dekat dengan persoalan-persoalan riil masyarakat.

"Saya ingin mengingatkan pentingnya kehati-hatian lembaga pengelola zakat dalam menjaga amanah dan menyalurkan zakat kepada yang berhak secara tepat sasaran dan tepat waktu," kata Lukman.

Sementara itu dalam Zakat Award tahun ini diikuti 66 peserta dari 33 provinsi dan 33 kabupaten/kota.

Penganugerahan Zakat Awards 2015 untuk kali pertama.

Mereka yang ikut sudah terseleksi dengan ketat dan objektif. Ada dua kategori dalam Award ini, yakni Manajemen Kelembagaan, dan Pengelolaan Zakat, di tingkat Provinsi dan Kabupaten.

Berikut danfar penerima Zakat Award 2015 sebagaimana dirilis Hidayatullah:

Baitul Maal Nangroe Aceh Darussalam menjadi juara pada kategorManajemen Kelembagaan tingkat Provinsi dengan nilai 1.289.

Berturut-turut di belakangnya adalah Baznas Provinsi Sumatera Barat (1.288) dan juara 3, Baznas Provinsi Jawa Timur (1.255).

Adapun untuk kategori Pengelolaan Zakat, dimenangkan oleh Baznas Provinsi Banten (1.295), lalu Nusa Tenggara Barat (1.265) dan Baznas Provinsi Kalimantan Tumur (1.255).