13 Anak Operasi Bibir Sumbing Gratis di RS Pahlawan Medika Center Kandangan

13 anak penderita bibir sumbing dan langit-langit, dari berbagai daerah di Kalsel mendapat kesempatan operasi gratis di Rumah sakit Pahlawan Medika

Penulis: Hanani | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/hanani
Pasien anak-anak pascaoperasi bibir sumbing dan langit gratis di rs Pahlawan Medika Center, Kandangan, Rabu (25/11) 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - 13 anak penderita bibir sumbing dan langit-langit, dari berbagai daerah di Kalsel mendapat kesempatan operasi gratis di Rumah sakit Pahlawan Medika Center (PHC), Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Operasi di rumah sakit tersebut, dilakukan oleh dua dokter spesialis bedah, yaitu dokter Ulfah dari Jember, Jawa Timur dan dr Sulandri dari RS Ulin Banjarmasin. Sedangkan pembiayaannya, pihak rumah sakit swasta tersebut, dibiayai oleh Yayasan The Smile Tren, sebuah yayasan di Amerika yang fokus memberikan biaya operasi gratis kepada penderita bibir sumbing dan langit-langit.

Direktur RS PMC, menjelaskan, dari 140 rumah sakit di dunia, ada 40 rumah sakit di Indonesia yang bekerjasama dengan yayasan tersebut. Di kalimantan, ada di salah satu rumah sakit di Samarinda, dan di Kalsel hanya di Rs PMC Kandangan.

Rumah sakit PMC telah memfasilitasi operasi 450 penderita dalam beberapa tahun. Sejak 23 sampai 25 Nopember, kembali dilakukan operasi bibir sumbing dan langit-langit terhadap 13 anak berusia 3 bulan hingga 13 tahun.

Pascaoperasi, mereka rawat inap di RS PMC dengan segala biaya ditanggung pihak yayasan. "Utang mereka, cuma mencarikan lagi penderita bibir sumbing dan langit-langit di daerah mereka tinggal. Kemudian menginformasikan program operasi gratis tersebut, serta melaporkannya pada kami,"kata dr Hartono, yang juga pemilik klinik dr Hartono di Kandangan tersebut.

Sistem pencarian pasien sumbing lewat keluarga pasien yang telah dioperasi tersebut, jelas dia cukup efektif. Setelah terkumpul target pasien, nantinya digelar lagi program yang sama, dalam rangka penanganan para penderita. Masalahnya, pemerintah tak punya fokus ke program tersebut. Sementara biaya operasi di rumah sakit umum pemerintah mencapai Rp 8 juta sampai 10 juta per pasien. Sedangkan jika operasi secara mandiri antara Rp 15 sampai Rp 16 juta. "Karena ini sifatnya membantu masa depan anak-anak Indonesia, pesertanya tak dibatasi dari kalangan miskin atau kaya. Asal mendaftar,nanti bisa dipanggil untuk operasi,"jelas Hartono. (han)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved