Sirkuit Sentul Tak Semulus Saat Rossi Juara

BANJARMASINPOST.CO.ID, BOGOR - Ajang balap motor level dunia, MotoGP bakal digelar di Sirkuit Sentul, Bogor, Jabar, 2017 mendatang. Menjadi tuan rumah MotoGP bisa mendongkrak level Indonesia di pentas olahraga dunia. Tentu perlu kerja keras untuk membenahi sirkuit yang dibangun pada 1992 itu. Dan, tentu pula biaya besar.

Kemarin, saat Tribunnews (induk BPost) menyambangi sirkuit itu, terlihat banyak fasilitas pendukung yang harus segera dibenahi. Bahkan, banyak aspal yang rusak dan bergelombang di beberapa titik lintasan Sirkuit Sentul. Pit wall berwarna biru pada sirkuit megah tersebut juga kusam lantaran banyaknya cat yang terkelupas.

Demikian pula di tribun penonton. Selain berdebu tebal, cat warna merahnya sudah kusam. Pagar setinggi 2,5 meter yang dikelilingi rumput menjulang, kini dengan mudah dapat dipanjat anak-anak yang ingin melihat latihan balapan di sirkuit yang dibangun Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) tersebut. Ya, sirkuit yang sekarang dikelola mantan pebalap nasional, Tinton Suprapto itu jauh dari standar internasional.

Kondisi tak terurusnya Sirkuit Sentul ini kontras sekali jika dibandingkan pada era 1996--1997 silam. Ketika itu ayah Tommy, Soeharto berkuasa di negara ini. Bahkan, Sirkuit Sentul pernah dipakai untuk ajang balap MotoGP 1996 dan 1997. Saat itu pebalap sekelas Michael Doohan dan Max Biaggi sempat merasakan manisnya menjadi juara.

Tak hanya mereka, peba­lap top saat ini, Valentino Rossi pun pernah merasakan indahnya bersanding di podium Sirkuit Sentul pada 1997. Rossi yang saat itu masih berumur 18 tahun menjadi yang tercepat setelah menyisihkan saingannya Noboru Ueda dan Tomomi Makoto, pada kelas 125 cc.

Selengkapnya baca Banjarmasin Post edisi cetak Minggu (6/12/2015) atau klik http://epaper.banjarmasinpost.co.id