Ini 6 Tes Praktik untuk Dapat SIM C, Hati-hati Jangan Sampai Gagal

Kamu pasti penasaran, kan, gimana proses tes buat dapat SIM C. Nah, dalam melakukan proses administrasi buat dapat SIM C baru

Editor: Eka Dinayanti
hai online
Ada 6 tes keterampilan mengendarai sepeda motor yang harus diselesaikan tanpa celah oleh pemohon SIM C baru. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Kamu pasti penasaran, kan, gimana proses tes buat dapat SIM C. Nah, dalam melakukan proses administrasi buat dapat SIM C baru, rintangan yang harus dihadapi adalah tes teori dan praktik. Untuk tes teori, biasanya ditanya seputar pengetahuan dan peraturan lalu lintas, ini bisa dipelajari dengan membaca dan menghafal. Tapi, tes paling berat adalah praktik.

"Jika ketrampilan mengatur gas dan keseimbangan tubuh sempurna, pengendara bisa dengan mudah menguasai tes ini. Kadang banyak yang tidak terampil namun memaksakan diri mendapatkan SIM," ujar Aiptu Bambang Margono, dikutip dari Otomania.

Nah, ada 6 tes keterampilan mengendarai sepeda motor yang harus diselesaikan tanpa celah oleh pemohon SIM C baru. Untuk menyelesaikan tes ini, biasanya menggunakan sepeda motor yang sudah disediakan oleh petugas, bisa bebek, skuter, atau sepeda motor sport.

1. Melewati Rintangan Balok

Ada deretan balok berdiameter bulat dengan tinggi sekitar 30 cm, berjarak masing-masing sekitar 1 meter, membentuk pola garis lurus sejauh 11 meter. Pada rintangan ini, setiap peserta tes wajib melaluinya dengan kecepatan maksimal 10 kpj.

Jika pengendara nggak cakap dalam mengatur ritme gas pada bukaan rendah dan tidak seimbang, maka bisa dipastikan akan gagal. Setiap balok yang berdiri di atas aspal juga sangat sensitif terhadap sentuhan, kalau menyerempet sedikit saja, sudah pasti terjatuh, dan dianggap gagal.

2. Slalom

Slalom melewati deretan balok berjarak 2 meter, juga membentuk garis lurus sejauh 11 meter. Bedanya, pada tes ini peserta wajib melaju dalam kecepatan 20 kpj - 30 kpj, tanpa rem.

3. Membuat Angka Delapan

Membuat angka delapan melalui susunan balok yang sudah dibentuk sedemikian rupa. Kuncinya ada pada menjaga keseimbangan, mengatur bukaan gas, dan posisi duduk yang ideal.

4. Teknik Pengereman Reaksi

Teknik pengereman reaksi. Dari kecepatan 40 kpj, peserta akan diminta melakukan rem mendadak dan menghindari rintangan, sesuai instruksi petugas ke kiri. Nilai akan ditentukan jika peserta mengikuti instruksi petugas dengan tepat.

"Kita berharap refleks pengendara baik, ketika rem reaksi dan membuang arah ke kiri. Mengapa ke kiri? Karena kalau ke kanan, jika lalu-lintas lagi ramai, bisa berbenturan dengan kendaraan lain dari arah berlawanan" ujar Bambang.

5. Menjaga Keseimbangan Sepeda Motor

Menjaga keseimbangan sepeda motor dengan kecepatan rendah dan memastikan kaki nggak turun ke aspal. Teknik ini berguna pada waktu mendekati lampu merah dan pengendara sepeda motor berada di antara dua kendaraan lain. Jika badan nggak seimbang, kaki akan turun, sehingga berpotensi terlindas kendaraan di sampingnya.

6. Tes Kombinasi

Tes kombinasi dari lima soal sebelumnya, dilakukan secara stimultan, dari awal sampai akhir. Jika berhasil dengan baik, maka SIM C akan mudah di dapat. Jika, sebaliknya, lebih baik kamu memperbaiki ketrampilan mengendarai sepeda motor agar lebih baik lagi, karena pasti akan nggak lulus.

Sumber: Hai
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved