Ya Tuhan, Gadis 15 Tahun Ini Digilir Sejumlah Pemuda di Toilet Sekolah Setelah Dibikin Teler
Remaja di bawah umur ini masih sangat trauma atas kejadian asusila yang dilakukan sejumlah pemuda asal Desa Pangkalan Bemban terhadapnya.
BANJARMASINPOST.CO.ID, SAMBAS - Remaja berisial F (15) asal Desa Parit Kongsi, Kecamatan Selakau, Kabupaten Sambas, beberapa kali tertunduk lesu. Sesekali matanya nanar menerawang kosong.
Remaja di bawah umur ini masih sangat trauma atas kejadian asusila yang dilakukan sejumlah pemuda asal Desa Pangkalan Bemban terhadapnya.
F dicabuli di toilet sebuah sekolah dasar negeri di desa tersebut, beberapa waktu lalu. "Iya trauma," ungkapnya lirih kepada Tribunpontianak.co.id, saat ditemui di Selakau, Jumat (11/12/2015).
Ia mengatakan kejadian berawal ketika ia bersama temannya berinisial M. Keduanya jalan-jalan dan berkumpul bersama sejumlah pemuda, yang merupakan teman M saat di sekolah dasar, pada Selasa (1/12/2015) lalu.
"Kalau saya tidak begitu kenal dekat dengan mereka, paling kenal-kenal gitu saja, yang kenal itu M," ujar remaja putus sekolah ini.
Ia mengaku berangkat dari rumah sekitar pukul 19.00 WIB malam. "Pertamanya kumpul-kumpul dengan kawan-kawan sama kawan saya M juga, lumayan juga ngumpulnya,"ungkapnya.
Tak lama berselang, ia mengatakan, M pergi bersama teman prianya. F ditinggalkan bersama sejumlah pemuda di tempat sepi tersebut. "Jadi kami tinggal bertujuh saja. Saya sendirian ceweknya," ungkapnya.
Para pemuda ini kemudian menenggak minuman keras berupa arak. F mengaku dipaksa oleh pemuda-pemuda tersebut untuk meminum arak.
"Satu dari mereka si RK memaksa saya minum, kalau tidak dipaksa saya tidak akan minum," ungkapnya lirih.
Akibatnya, F mulai tidak sadar karena mabuk. Yang dia ingat, satu di antara pemuda itu sempat menggotongnya ke toilet sekolah dasar tersebut. Setelah itu dia tak ingat apa-apa lagi.
Pagi harinya, dia terbangun dan sudah berada di rumah warga di depan SD itu. Dia baru sadar kalau telah menjadi korban pencabulan. “Saya baru sadar bangun sekitar pukul 08.00-09.00 WIB pagi sudah di rumah warga. Ada kawan saya M juga jagain," ungkapnya.
F sempat merahasiakan kejadian ini, karena malu. Hanya kepada M dia bercerita hingga akhirnya cerita itu sampai kepada keluarga M.
"Saya cerita ke M, dia cerita ke ibunya. Kemudian ibunya cerita ke Pak RT. Dari situlah ibu saya diberi tahu abangnya (paman M)," jelasnya.
Keluarga yang tak terima atas kejadian ini kemudian melapor ke Polsek Selakau. Ia berharap pelaku-pelaku kejahatan asusila itu diproses hukum.