BPost Edisi Cetak
Ya Tuhan! Demam Tinggi Menghancurkan Massa Depan Mahasiswa Cerdas Ini
Anggota keluarga menolak membukakan kamar yang menjadi tempat ‘pengasingan’ pria yang konon pernah kuliah di salah satu universitas ternama di Bandung
BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Sikap berbeda diperlihatkan Pemkab Hulu Sungai Tengah (HST) dan Hulu Sungai Utara (HSU), Kalsel. Pemkab HST langsung mendatangi rumah warga yang harus hidup dalam pasungan, sebagaimana diwartakan BPost edisi kemarin. Sikap sebaliknya terlihat di HSU.
Di HST, Kepala Disnakertransos Ainur Rafik dan staf, mendatangi dua orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang masih dipasung oleh keluarga masing-masing. Yakni, Sari Hastuti (40) dan Fauzan (55) yang sama-sama tinggal di kawasan Pasar Birayang.
Saat tiba di rumah Sari yang kabarnya sudah 28 tahun dipasung, tim Disnakertransos gagal bertemu. Pintu rumah perempuan itu digembok dari luar. Namun, sejumlah tetangga mengatakan di dalam rumah terdapat Sari dan ayahnya.
Akhirnya, dari balik pintu, Ainur menyerukan agar keluarga menghubungi dinasnya untuk difasilitasi pengobatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum.
Sementara di rumah Fauzan, mereka tidak bisa secara langsung menemuinya. Anggota keluarga menolak membukakan kamar yang menjadi tempat ‘pengasingan’ pria yang konon pernah kuliah di salah satu universitas ternama di Bandung, Jabar itu. Alasan keluarga, khawatir jika Fauzan marah lalu menyerang.
Dia mengungkapkan, salah seorang kakaknya itu saat kuliah adalah mahasiswa yang cerdas. Gangguan kejiwaan terjadi setelah Fauzan terserang demam tinggi.
Selengkapnya baca Banjarmasin Post edisi cetak Rabu (30/12/2015) atau klik http://epaper.banjarmasinpost.co.id
