Jembatan Merdeka
Hanya Talinya Putus, Taman Kota Banjarmasin Tidak Diganggu Saat Malam Tahun Baru
Memang, ada sebagian tali yang sudah putus akibat acara pada malam sebelumnya, namun tamanan yang ada di dalamnya nyaris tak diganggu.
Penulis: Murhan | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Upaya Pemko Banjarmasin menjaga taman agar tidak rusak saat perayaan malam pergantian tahun membuahkan hasil.
Hingga acara yang dipusatkan di Siring Sungai Martapura di Jalan Piere Tendean dan Jalan Jenderal Sudirman selesai, taman di dua kawasan itu tidak mengalami kerusakan yang berarti.
Berdasarkan pantauan BPost, Jumat (1/1) siang, taman-taman di sekitar siring tersebut masih dikelilingi tali layaknya police line. Memang, ada sebagian tali yang sudah putus akibat acara pada malam sebelumnya, namun tamanan yang ada di dalamnya nyaris tak diganggu.
Bahkan bunga Bougenville yang ada di taman median Jembatan Merdeka juga nyaris tak diganggu. Padahal tahun sebelumnya selalu rusak. Entah sudah menjadi kesadaran masyarakat atau tidak, namun keadaan tersebut menjadi hal bagus. "Iya sih, biasanya pasti pada rusak," kata Junaidi, seorang warga.
Kabid Pengembangan Wisata Disparsenibud Kota Banjarmasin, Khuzaimi mengaku bersyukur akan kesadaran warga dalam merayakan tahun baru. Mereka duduk dengan tenang saat pertunjukan.
"Alhamdulillah, fasilitas umum seperti taman tidak ada yang rusak," katanya.
Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Banjarmasin sendiri sengaja memagari taman-taman sekitar siring. Bahkan di Jalan Lambung Mangkurat juga tak lepas dari pemagaran itu.
Taman sendiri salah satu item penilaian Adipura. Meski begitu, 2016 ini, tidak ada rencana penaikan anggaran penghijauan kota. Alokasi dari APBD 2016 masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, kurang dari Rp1 miliar.
Kepala DKP Kota Banjarmasin, Mukhyar mengatakan, untuk pembelian bibit tanaman penghijauan dan tanaman hias, sekitar Rp 200 juta. Selebihnya untuk ongkos perawatan. Namun, Mukhyar tak ambil pusing. Penyebabnya, dinas lain juga punya anggaran penghijauan. Seperti Dinas Pengelolaan Pasar mengadakan pot dan tanaman hias untuk pasar-pasar milik pemko.
Lalu, Dinas Cipta Karya dan Perumahan yang punya program penghijauan pemukiman. Dari evaluasi sepanjang 2015, untuk penghijauan jalan protokol seperti Jalan Ahmad Yani akan diubah. Penghijauan difokuskan ke ruas jalan arah masuk kota.
"Sebab ruas keluar kota kembali marak pedagang kaki lima. Banyak tanaman kami yang mati karena kena lapak pedagang," ujarnya.
Sebenarnya, ada rencana menambah taman. Bahkan anggarannya disediakan untuk lima kecamatan, tapi lahannya yang tidak tersedia. Pembuatan taman kota biasanya membutuhkan pembebasan lahan.
Praktis, tahun depan DKP hanya akan membangun satu taman. Lokasinya di oprit Jembatan Kembar Pangeran, penghubung Jalan Hasan Basri dan Jalan S Parman. Proyek jembatan ini memang milik provinsi. Tapi pemko diminta membantu penghijauannya.(ire)
