Perwira Polda Tewas Ditebas Saat Hadiri Syukuran Ulang Tahun
Motif pembunuhan juga masih dalam pendalaman kan jumlah saksi saat kejadian banyak jadi kita akan periksa saksi lagi,” katanya.
BANJARMASINPOST,CO.ID, AMBON - Penyidik Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah orang terkait kasus pembacokan yang menewaskan seorang perwira menengah (pamen) Polda Maluku, AKBP Martin Mairuhu, di Desa Suli Kecamatan Salahutu, Pulau Ambon.
Humas Polres Pulau Ambon, AKP Meity Jacobus, menerangkan hingga kini sebanyak 12 orang masih diperiksa terkait kasus tersebut. Namun tidak menutup kemungkinan jumlah saksi yang akan diperiksa akan bertambah.
“Untuk sementara, pengusutan kasus kekerasan bersama yang menewaskan pamen polda Maluku, AKBP Martin Mairuhu masih kami lakukan dan saat ini polisi sedang memeriksa 12 orang sebagai saksi,” ungkap Meity, Selasa (5/1/2016) siang.
Menurut Meity, hingga kini, polisi juga masih mendalami motif pembunuhan Martin yang juga menjabat Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Maluku ini.
“Motif pembunuhan juga masih dalam pendalaman kan jumlah saksi saat kejadian banyak jadi kita akan periksa saksi lagi,” katanya.
Martin tewas secara mengenaskan setelah ditebas benda tajam di bagian kepalanya saat menghadiri acara syukuran ulang tahun di rumah keluarga Samuel Kembauw di kawasan Suli Bawah, Minggu (3/1/2015) malam.
Hingga kini polisi terus berusaha untuk mengungkap dan menangkap pelaku pembunuhan AKBP Martin. Menurut Meity, untuk mengungkap kasus tersebut, pihaknya akan memeriksa seluruh saksi yang sempat berada di lokasi kejadian.
“Saksi bisa saja bertambah semua orang yang ada saat acara ulang tahun itu akan dimintai keterangannya sampai kita bisa menemukan siapa pelaku pembunuhannya kalau 50 orang harus kita periksa akan kita periksa,” ungkapnya.
Selain Martin, seorang warga yang turut menghadiri acara ulang tahun tersebut juga mengalami luka parah dan saat ini masih kritis di sebuah rumah sakit di kawasan Passo, Kecamatan Baguala.
“Kondisinya masih kritis karena terluka parah,” ujar Meity singkat.
