Amdal Tak Lengkap, PDAM Bandarmasih Tak Bisa Gunakan Dana Rp 40 Miliar
Panjangnya delapan kilometer dari APA 2 di Jala Pramuka ke Pematang Panjang, lalu dari Sungai Tabuk ke Pematang Panjang sekitar 6,5 kilometer.
Penulis: Murhan | Editor: Mustain Khaitami
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Direktur Utama PDAM Bandarmasih, Muslih mengatakan, tak lengkapnya Amdal (Analisis Dalam Lingkungan) dan belum lengkapnya sertifikasi lahan, membuat penyertaan modal untuk pembangunan embung Rp 40 miliar tak dicairkan.
"Akhirnya jadi Silpa (Sisa Lebih Penggunaan Anggaran)," kata Muslih.
Menururutnya, Rp 40 miliar yang batal cair ini, direncanakan untuk membangun perpipaan. Rencananya, perpipaan dibangun dengan diameter 1.200 milimeter.
Panjangnya delapan kilometer dari APA 2 di Jala Pramuka ke Pematang Panjang, lalu dari Sungai Tabuk ke Pematang Panjang sekitar 6,5 kilometer.
“Secara keseluruhan, untuk perpipaan ini diperlukan anggaran Rp 250 miliar,” jelasnya.
Karena batal cair, rencana ini terpaksa dari nol lagi. Nah tahun ini Pemko Banjarmasin kembali menganggarkan Rp 60 miliar untuk embung.
Dari anggaran yang seharusnya lanjutan, harus digunakan sebagai modal awal.
Praktis, hal ini bakal menghambat pembangunan embung yang ditarget selesai 2018.
Apalagi pusat juga menunda bantuan Rp 75 miliar. Padahal embung memerlukan anggaran total Rp 800 miliar, termasuk perpipaan, intake, dan lainnya.
