Investasi Ruko Masih Paling Menjanjikan di Banjarmasin

Kepala BP2TPM Kota Banjarmasin, M Ikhsan Alhaq mengatakan, iklim investasi di Kota Seribu Sungai agak lesu. Ini mulai terjadi sejak awal 2015 lalu.

Penulis: Murhan | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/dokumen
Deretan ruko di Jalan Veteran Banjarmasin 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Kepala BP2TPM Kota Banjarmasin, M Ikhsan Alhaq mengatakan, iklim investasi di Kota Seribu Sungai agak lesu. Ini mulai terjadi sejak awal 2015 lalu.Jika 2014 lalu investasi keseluruhan mencapai Rp 2,5 triliun, pada tahun berikutnya, 2015 menurun sekitar Rp 100 miliar atau jadi sekitar Rp 2,4 triliun.

Pada 2014-2015 lalu, investasi terbanyak untuk pergudangan, hotel, restoran, produk jasa dan elektronik. Itu pun merupakan kelanjutan dari investasi yang dibangun di tahun sebelumnya. Bahkan, untuk akhir 2015, sektor pergudangan kian lesu. Bahkan, hingga sekarang, tak ada izin baru untuk pergudangan ini.

Dari jumlah investasi itu, tak ada yang berasal dari asing atau PMA (Penanaman Modal Asing). Namun, untuk tahun ini, ada rencana PMS yang mau masuk yakni toko handphone yang berbasis di Cina. Tapi itupun masih tahap penjajakan.

2016 ini, prediksi akan banyak investasi di sektor properti. Ini geliatnya kelihatan saat 2015 lalu, terutama untuk pembangunan rumah toko (ruko). Selain itu, masih ada peluang membangun BTS. “Juga investasi untuk penguat sinyal operator handphone. Bisa sampai 400-500 titik tahun ini,” jelasnya.

Stagnannya iklim investasi ini tak lepas dari kondisi ekonomi secara global. Selain itu, kondisi kelistrikan dan air bersih juga mempengaruhi. “Misalnya orang bangun mal atau hotel, terpaksa bikin investasi tambahan seperti genset dan tandon air,” katanya.

Untuk menggeliatkannya, sektor perizinan juga harus dibenahi. Menurut Ikhsan, sebagai badan yang memberikan pelayanan perizinan kepada masyarakat, pihaknya berupaya mempermudah dan mempercepat layanan.

Berbagai jenis perizinan dan prosedur investasi serta informasi seputar BP2TPM, lanjut Ikhsan, juga mudah dan cepat diakses melalui website www.bp2tpm.banjarmasinkota.go.id.

Selain itu, dilakukan transparansi biaya dan persyaratan. Seperti halnya pada 2015 lalu sudah diterapkan pembayaran retribusi melalui transfer online. Ini untuk mempermudah pembayaran dibandingkan cara tunai yang rawan dalam keamanan.

"Misalnya pembayaran retribusi untuk IMB bangunan besar, macam pabrik, pusat perbelanjaan, itu nilainya ratusan bahkan miliaran rupiah. Sebelumnya harus bayar tunai sehingga perlu pengamanan tersendiri," paparnya.

Dengan mekanisme pembayaran antarbank, maka tidak perlu bawa uang tunai untuk retribusi. Cukup melalui bank dan mentransfer ke akun atau rekening Pemko Banjarmasin. "Prinsipnya adalah pelayanan publik berbasis TI (teknologi informasi) yang memberi akses perizinan secara online," ujarnya.

Respons masyarakat atas penerapan TI sangat baik. Apalagi saat ini sudah banyak masyarakat yang paham TI sehingga semakin mempermudah. Sedangkan bagi yang kurang paham, bisa belajar atau berurusan secara manual.

TI juga mendukung pelayanan satu hari selesai untuk beberapa perizinan yang paling banyak dilakukan masyarakat, yaitu pembuatan Surat Keterangan Tempat Usaha (SKTU), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP) izin toko obat, Izin Mendirikan Bangunan (IMB) izin prinsip, serta izin HO.

Efek positif layanan itu yakni pembuatan perizinan dari masyarakat terus meningkat dari waktu ke waktu, hingga sekarang paling minim 100 perizinan diselesaikan per hari. Surat izin yang dikeluarkan pun dilengkapi kode QR (quick response) sehingga terjamin legalitasnya dan tidak mudah dipalsukan. Kode ini juga memudahkan pengecekan data perizinan.

Lesunya investasi di Banjarmasin mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Banjarmasin. Buktinya, PAD pada 2015 tak tercapai dari target yang telah dibuat. Pada 2015, target PAD Kota Banjarmasin sekitar Rp 260 miliar. Namun sampai sekarang, realisasinya baru sekitar 91 persen.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved