Di Balik Cerita “Kampung Narkoba”
Bisnis Narkoba Marak di Gang Jemaah 2 Setelah Diskotek Bermunculan
Para penjaja cinta sesaat itu tidak sepenuhnya warga setempat. Sebagian besar justru pendatang atau orang luar yang menetap di Gang Jemaah 2.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Jauh sebelum dikenal sebagai 'sarang narkoba,' Gang Jemaah 2, Pekauman, Banjarmasin, justru merupakan kawasan marak perjudian. Bahkan, seiring bermunculannya tempat hiburan malam (diskotek), kawasan Gang Jemaah 2 sempat berubah 'imej' bulan lagi menjadi kawasan perjudian. Yang marak justru prostitusi.
Adanya prostitusi di sini bukan berarti tempat ini menjadi kawasan esek-esek. Ketika itu, Gang Jemaah 2 dikenal dengan banyaknya perempuan penjaja cinta bermukim di situ.
Para penjaja cinta sesaat itu tidak sepenuhnya warga setempat. Sebagian besar justru pendatang atau orang luar yang menetap di Gang Jemaah 2.

Petugas memeriksa warga yang melintas, Kamis (3/3/2016)
Mereka tinggal di kawasan Jemaah 2 biasanya bersifat sementara. Kebanyakan hanya penyewa rumah bedakm (kopel). Para penjaja cinta ini 'beroperasi' di diskotek-diskotek. Mereka melayani para pembokingnya di hotel-hotel.
Pada saat-saat tertentu, terkadang para penjaja cinta ini mendapat bokingan di kapal-kapal asing yang sandar di Muara Barito. Biasanya, ada mucikari yang datang ke Gang Jemaah 2 memberi kabar sekaligus menjemput para penjaja cinta untuk dibawa ke kapal-kapal asing.
Era narkoba di kawasan Gang Jemaah 2 baru muncul sekitar tahun 2000-an. Ada kemungkinan masih terkait maraknya diskotek di Kota Banjarmasin. Pun, awal maraknya narkoba bukan dari warga asli Gang Jemaah 2. Sebelumnya hanya segelintir warga yang melakoni. Itupun hanya sebagai kurir.
Semua berkembang seiring perjalanan waktu. Mereka yang dulunya kurir, setelah ditangkap, begitu keluar penjara justru makin lihai. Hingga akhirnya menjadi bandar.

Petugas memeriksa rumah yang dicurigai menyimpan narkoba, Kamis (3/3/2016)
Kawasan Gang Jemaah 2 yang dulunya hanya segelintir menjadi pemain narkoba, semakin lama semakin 'menular'.
Contohnya, ada seorang penarik becak yang dulunya biasa mangkal di depan Gang Jemaah 2,membantu memanggil atau memberitahu jika ada yang ingin membeli sabu kepada kurir ataupun pengedar.
Atas jasanya itu dia mendapat upah. Lama-kelamaan si penarik becak ini menjadi kurir yang upahnya tentu saja lebih besar. Suatu ketika akhirnya si penarik becak ini tertangkap karena telah menjadi pengedar.
Begitulah sebagian cerita tentang sisi lain dari Gang Jemaah 2. Kawasan yang baru saja diobok-obok kepolisian karena dianggap sebagai sarang narkoba. (tim)
