Gerhana Matahari Total

Ini Penampakannya di Banjarmasin: Warga Pusing Karena Tak Pakai Kacamata Khusus

Sayangnya, banyak warga yang mengeluhkan pusing karena tak menggunakan kacamata gerhana.

Penulis: Restudia | Editor: Didik Triomarsidi
banjarmasinpost.co.id/restudia
Garhana matahari total (GMT) di Menara Pandang, Kota Banjarmasin, Rabu. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Pusat pemantauan gerhana matahari total (GMT) 2016 di Kota Banjarmasin terletak di Menara Pandang.

Warga Banjarmasin tumpah ruah di area siring Piere Tendean, Jalan Piere Tendean, Banjarmasin.

Kesempatan mengabadikan momen langka tersebut banyak dimanfaatkan warga.

Sayangnya, banyak warga yang mengeluhkan pusing karena tak menggunakan kacamata gerhana.

Pihak Disparseni Kota Banjarmasin hanya membagikan kacamata gerhana dengan jumlah terbatas.

Meski begitu, banyak cara yang dilakukan warga untuk tetap bisa mengabadikan GMT 2016.

Rata-rata, menggunakan lensa hape dengan menzoom ke arah matahari.

Tapi cara tersebut, juga tak menampakkan gerhana matahari. Hanya terlihat kilauan cahaya.

Ketika matahari mulai redup, warga yang berkumpul di depan hingga puncak menara pandang akhirnya bisa

menemukan cara untuk mengabadikan gerhana.

Yakni dengan menempelkan kamera ke kacamata gerhana. Terlihat detik-detik matahari tertutup bulan.

Lingkaran bulat cahaya matahari terlihat seperti membentuk bulan sabit.

Momen ini bahkan bisa diabadikan dengan menggunakan kamera hape maupun kamera digital.

"Keren jarang juga melihat momen seperti ini, bisa juga akhirnya difoto," lontar mahasiswa Akbid Bunga Kalimantan, Ratna.

GMT di Banjarmasin memang tidak terlihat penuh.

Meski begitu, kemeriahan terlihat dari suasana acara GMT yang digelar.

Usai mengabadikan gerhana, warga berburu soto Banjar gratis yang disediakan panitia acara.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved