Deteksi Flu Burung, Dinkes Kota Banjarmasin Rutin Kirim Ingus Pasien
Sejauh ini, pihaknya rutin mengirimkan ingus sejumlah pasien ke kemenkes tiap minggu. Namun itu tidak khusus untuk flu burung. "Lebih pada peneumonia.
Penulis: Murhan | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Banjarmasin memang belum ditemukan ada unggas yang positif terkenal virus flu burung. Namun kewaspadaan tetap dilakukan instansi terkait.
"Kita pernah ada suspect flu burung, beberapa tahun lalu. Tapi setelah pemeriksaan laboratorium di Jakarta, hasilnya negatif," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, drg Diah R Praswati.
Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin pun, kata Diah, sempat membuat surat edaran ke seluruh Puskesmas di Banjarmasin soal terkait kewaspadaan flu burung ini. "Walaupun belum terlihat kasusnya," katanya.
Sejauh ini, pihaknya malah rutin mengirimkan ingus sejumlah pasien ke kemenkes tiap minggu. Namun itu tidak khusus untuk flu burung. "Lebih pada peneumonia. Tapi juga untuk deteksi virus lainnya termasuk flu burung," jelas Diah.
“Selama ini memang belum ditemukan kasus flu burung. Namun, untuk penanganannya hanya di RSUD Ulin. Kalau ditemukan positif, ada SOP penanganannya," katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin, Doyo Punjadi, menambahkan memang kasus flu burung masih timbul tenggelam dan Kalsel. Bahkan, Indonesia belum bebas virus flu burung.
"Sewaktu-waktu memang bisa muncul. Misal kasus awal matinya itik di Hulu Sungai Utara, kemudian ada unggas terinfeksi terbawa ke Banjarbaru dan sekitarnya, khawatir masuk ke Banjarmasin" ujarnya.
Sebab itu, ujar Doyo, mereka mengantisipasi melalui beberapa langkah, yaitu bio security atau mencegah penularan secara fisik dan kimiawi, sehinggaa kemungkinan masuknya virus bisa diatasi.
Kemudian, memberi pengertian kepada peternak unggas. Memberikan vaksinasi dan desinfektan (obat semprot pembasmi kuman) di seputar kandang supaya tidak ada penularan.
"Juga pemeriksaan rutin di rumah potong unggas, baik masuk dan keluar. Ini sebagai langkah-langkah pencegahan," ujar Doyo. (ire)