Awalnya Kelompok Penyerang Brussel Berniat Kembali Serang Paris

Kelompok pelaku serangan bom di Brussels, Belgia, yang menewaskan 32 orang bulan lalu, awalnya berniat kembali untuk menyerang Perancis.

Editor: Eka Dinayanti
kompas.com
Mohamed Abrini, teroris yang ditangkap di Distrik Anderlecht, pinggiran Kota Brussels, Belgia, Jumat lalu 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BRUSSELS — Kelompok pelaku serangan bom di Brussels, Belgia, yang menewaskan 32 orang bulan lalu, awalnya berniat kembali untuk menyerang Perancis.

Namun, mereka kemudian mengubah target ke ibu kota Belgia itu karena investigasi polisi semakin dekat dengan mereka. Demikian keterangan Kejaksaan Belgia, Minggu (10/4/2016).

"Kelompok ini terkejut dengan cepatnya kemajuan penyidikan dan segera mengambil keputusan untuk menyerang Brussels," demikian Kejaksaan Belgia.

Penyidik menemukan keterkaitan yang jelas antara kelompok di belakang serangan Brussels dan kelompok yang menyerang Paris pada November tahun lalu.

Sebelumnya, pada akhir pekan lalu, Kejaksaan Belgia mengumumkan bahwa Mohamed Abrini (31) adalah tersangka utama yang terkait dengan serangan Paris.

Setelah ditangkap, Abrini mengaku bahwa dia adalah pengebom ketiga di bandara Brussels yang gagal meledakkan diri lalu menyelinap pergi di tengah kekacauan.

Sosok Abrini yang tertangkap kamera CCTV sebelumnya hanya dikenal dengan sebutan "Pria bertopi" itu pergi meninggalkan satu koper besar berisi bahan peledak sebelum kabur dengan berjalan kaki.

Sebelum terlibat dalam serangan Brussels, Abrini menjadi buron selama empat bulan setelah diidentifikasi dalam rekaman CCTV sebagai pengemudi Renault Clio yang digunakan para pelaku serangan Paris.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved