Duh, Ratusan Warga Dusun Riampinang Tanahlaut Terancam Terisolasi
Lengkap sudah penderitaan warga Dusun Riampinang RT 23 Desa Tanjung, Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanahlaut
Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Ernawati
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Lengkap sudah penderitaan warga Dusun Riampinang RT 23 Desa Tanjung, Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanahlaut.
Ratusan jiwa di Dusun itu terancam terisolir karena akses jembatan utama terputus.
Jembatan itu terputus akibat diterjang air banjir yang tak kuasa ditampung Sungai Riampiang yang kondisinya mengalami pendangkalan.
Kini, warga Dusun Riampinang hanya berharap agar jembatan itu segera diperbaiki oleh Pemerintah Kabupaten Tanahlaut, agar penderitaan selama ini berkurang.
Selamet Basnoto, ketua RT 23, mengaku jembatan itu awalnya sudah dilaporkan satu tahun lalu, rusak akibat diterjang banjir. Namun, bisa dilintasi kendaraan roda dua dan mobil kecil karena disambung batang kelapa oleh warga dengan bergotong-royong.
"Kini jembatan itu putus sama sekali. Sekitar pukul 01.00 Wita, putus jembatan darurat dari sambungan pohon kelapa itu akibat diterjang banjir," ujarnya.
Dusun Riampinang sekitar 30 kilometer dari Ibukota Kabupaten Tanahlaut. 20 kilometer kondisi jalannya beraspal. 10 kilometer jalannya tanah merah bercampur batu yang tergerus air karena berada di kaki gunung Tahura Sultan Adam yang berbatasan dengan Kabupaten Banjar.
Warga setempat harus memasang antena khusus agar bisa beekomunikasi melalui handphone di rumahnya masing-masing. Sebab tidak ada sinyal handphone di daerah tersebut.
Hernadi, warga Dusun Riampiang mengaku merasa miris dan kasian terhadap tiga siswa SMP yang mengikuti ujian nasional di Bajuin, terpaksa digendong orangtuanya saat menyeberang Sungai Riampinang.
