Banjarmasin Post Edisi Cetak
Wah, Joey Alexander Asuransikan Jari
Mei 2014, Joey yang ketika itu berusia 10 tahun diundang pemain terompet jazz ternama Wynton Marsalis tampil dalam gala organisasinya.
BANJARMASINPOST.CO.ID - PIANIS muda Joey Alexander (12) ternyata tak punya cita-cita lain selain menjadi musisi.
Remaja berkacamata kelahiran Denpasar, Bali, itu merasa ditakdirkan berada di jalur itu, seakan musiklah yang telah memilihnya
“Musik sudah choose me,” tutur Joey dalam konferensi pers di The Energy Building SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (19/5) malam.
Bahkan Joey mengaku tak bisa membayangkan dirinya akan menjadi apa jika tidak bermain piano. Itu sebabnya dia memutuskan untuk mendedikasikan penuh dirinya untuk musik jazz.
Tak seperti anak-anak lain yang memiliki banyak “cadangan” cita-cita, sejak dulu, Joey hanya punya musik di kepalanya.
“I dont know what to do without music,” ucapnya singkat.
Berawal dari sering mendengarkan koleksi musik ayahnya, Denny Sila, Joey mulai bermain musik pada usia enam tahun. Dia sempat dimentori oleh musisi kawakan Indra Lesmana selama lebih kurang dua tahun.
Mei 2014, Joey yang ketika itu berusia 10 tahun diundang pemain terompet jazz ternama Wynton Marsalis tampil dalam gala organisasinya. Saat itulah, Joey memulai debutnya di Amerika Serikat.
Selengkapnya baca Banjarmasin Post edisi Sabtu (21/5/2016) atau klik http://epaper.banjarmasinpost.co.id

Jangan ketinggalan berita seputar kriminal, olahraga, dan lainnya di Harian Metro Banjar
