WNI Disandera

Disebut Penyanderaan Kabar Bohong, Ini Permintaan Istri Para ABK TB Charles

istri ABK lainnya berharap jika kabar penyanderaan itu memang bohong, dan keluarga mereka dapat segera pulang dalam keadaan sehat.

Editor: Mustain Khaitami
TRIBUN KALTIM/CHRISTOPER DESMAWANGGA
Istri-istri ABK TB Charles saat berada di Polsek Kawasan pelabuhan untuk menjalani proses BAP terhadap kasus dugaan penyanderaan oleh kelompok Abu Sayyaf, Rabu (22/6/2016). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, SAMARINDA - Kabar mengenai disanderanya sejumlah anak buah kapal (ABK) TB Charles membuat heboh warga Samarinda. Pasalnya terdapat beberapa ABK yang merupakan warga kota tepian.

Namun, kabar tersebut buru-buru disangkal oleh sejumlah pihak, termasuk Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang mengatakan jika kabar penyanderaan tersebut bohong.

Kendati demikian, pihak keluarga ABK tidak merasa lega dengan pernyataan dari sejumlah pihak yang menyangkal tentang kabar penyenderaan itu.

Bahkan pihak keluarga ABK meminta pemerintah maupun TNI untuk segera mendatangkan sanak keluarganya itu.

"Kenapa banyak pihak yang buru-buru memastikan jika kabar penyanderaan itu bohong, tanpa ada bukti yang jelas, hanya sekadar omongan saja. Kalau begitu kami minta untuk segera datangkan keluarga kami, atau hubungi suami saya, dan dia katakan sedang dalam keadaan baik-baik saja," tutur istri ABK, Dian Megawati Ahmad (33), Kamis (23/6/2016).

Kendati demikian, dirinya dan istri ABK lainnya berharap jika kabar penyanderaan itu memang bohong, dan keluarga mereka dapat segera pulang dalam keadaan sehat.

"Kami juga berharap ini hanya penipuan saja. Suami saya tidak menjadi korban penyanderaan dan suami saya serta ABK lainnya yang segera kembali berkumpul bersama kami," tambahnya usai menjalani berita acara pemeriksaan (BAP) di Polsekta Kawasan Pelabuhan, sekitar pukul 20.00 Wita, Rabu (22/6/2016) kemarin.

Diberitakan sebelumnya, kelompok milisi Abu Sayyaf dikabarkan kembali menyandera warga Indonesia. Kali ini dikabarkan sejumlah warga kota tepian menjadi korban penyanderaan kelompok ekstremis itu.

Dari informasi yang ada, kapal yang menjadi sasaran sandera yakni TB Charles, yang merupakan kapal di bawah naungan PT PP Rusianto Bersaudara, yang telah berlayar dari perairan Samarinda sejak 4 Juni silam, dan direncanakan akan kembali ke Samarinda pada 27 Juni mendatang.

Kapal tersebut membawa 13 anak buah kapal (ABK), lalu saat berada di perairan Filipina, kapal yang membawa batu bara itu, disergap oleh kelompok tersebut.

Kendati demikian dikabarkan, bahwa tidak semua ABK disandera, hanya sekitar 7 ABK saja yang menjadi korban sandera. Sedangkan sisanya dibebaskan dan dibiarkan untuk kembali melanjutkan pelayaran menuju Tarakan. Lalu, kelompok tersebut juga meminta tebusan senilai 20 juta ringgit.

Kabar disanderanya warga Samarinda itu, berawal dari Dian Megawati Ahmad (33), yang merupakan istri dari salah satu ABK atas nama Ismail, sekitar pukul 11.00 Wita, Rabu (22/6/2016) kemarin. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved